Ubah Minyak Sawit Jadi Produk Turunan, Hilirisasi Kelapa Sawit di Jambi Masih Penuh Tantangan

Hilirisasi Kelapa Sawit di Provinsi Jambi masih penuh dengan tantangan. Hal ini terbukti dari banyaknya kebun kepala sawit di Provinsi Jambi namun produk turunannya tidak bisa diproduksi secara maksimal di Provinsi Jambi- Surya Elviza-

Anugerah kekayaan sumber daya alam yang melimpah yang dimiliki Indonesia, dalam hal ini kelapa sawit, tentunya perlu dikelola dengan baik agar memberikan manfaat besar bagi bangsa Indonesia. Pengelolaan terbaik yang dapat dilakukan melalui hilirisasi.  

Manfaat kebijakan hilirisasi industri secara umum diantaranya meningkatkan nilai tambah, meningkatkan perekonomian, meningkatkan penerimaan negara, mensubstitusi barang impor, menarik investasi, menghasilkan devisa, hingga menyerap banyak tenaga kerja lokal.  

Adanya kebijakan nasional hilirisasi industri kelapa sawit di dalam negeri tentunya akan berdampak positif bagi perekonomian nasional. 

Benefit lainnya yang diperoleh dari kebijakan hilirisasi industri kelapa sawit, antara lain optimalisasi penyerapan hasil produksi petani rakyat (smallholder), penyediaan bahan pangan, nonpangan, oleokimia dan bahan bakar terbarukan, Penyedia bahan baku potesial untuk industri-industri, Pemenuhan kebutuhan domestic dan ekspor, hingga membangkitkan ekonomi produktif berbasis industri pengolahan. 

Hilirisasi minyak sawit dalam negeri dilakukan dengan mengolah CPO dan PKO menjadi produk-produk bernilai tambah lebih tinggi baik untuk tujuan ekspor maupun untuk substitusi produk impor. 

BACA JUGA:Tak Bayar Pajak, Puluhan Kendaraan Terjaring Razia Gabungan di Bungo

BACA JUGA:Waspada! Modus Baru Penipuan Lewat Like Video Youtube

Secara umum, hilirisasi CPO dan PKO yang dapat dilakukan di Indonesia dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu Oleofood, Oleochemical dan Biofuel. 

Hilirisasi oleofood meliputi berbagai macam produk pangan seperti margarin, shortening, non diary creamer, frying fat, cocoa butter substitute, food emulsifier, dan lainnya.

Hilirisasi oleochemical yaitu industri-industri yang mengolah produk industri refinery menjadi produk antara oleokimia/oleokimia dasar hingga produk jadi seperti surfaktan, sabun, deterjen, shampo, biolubricant dan biomaterial dan bioplastik. 

Sementara hilirisasi minyak sawit menjadi biofuel diantaranya biodiesel, bioavtur, bensin sawit, green gasoline, green diesel. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan