Menantikan Final Euro 2024: Tropi Keempat Spanyol Atau Tropi Perdana Inggris?
Final Piala Eropa 2024, Spanyol vs Inggris. --antaranews.com
Sukses Spanyol dibangun atas dasar filosofi sepak bola menekan yang membuat lawan kehilangan konsentrasi menyerang dan kemudian kehilangan bola. Tetapi Spanyol akan kesulitan menekan Inggris.
Three Lions sangat fisikal yang memburu bola ke mana saja dan memiliki tekel-tekel sedikit lebih efektif ketimbang Spanyol.
Jelajah berlari Three Lions juga lebih jauh ketimbang La Roja, perbandingannya 737 km melawan 723 km. Umpan efektif pun lebih banyak ketimbang Spanyol, yakni 3.593 berbanding 3.202.
Inggris juga mempunyai senjata yang harus diwaspadai Spanyol, yakni daya tahan, yang membuat mereka acap lolos dari lubang jarum. Mereka berulang kali diselamatkan oleh gol-gol menit-menit terakhir.
BACA JUGA:Timnas Esports Indonesia Lolos ke 16th IESF World Championships 2024 di Riyadh
BACA JUGA:FA Pastikan Gareth Southgate Tetap Jadi Pelatih Inggris Apapun Hasil Final Euro 2024
Kekuatan di atas kertas Spanyol dan Inggris seimbang
Spanyol lebih senang mendapatkan lawan yang sama ofensif dengan mereka, tapi ketika menghadapi Italia dan Jerman yang menampilkan permainan menyerang, La Roja justru kewalahan.
Mereka harus mengandalkan gol bunuh diri ketika mengalahkan Italia dan menjadi tim yang lebih tertekan tatkala menghadapi Jerman dalam perempat final.
Dalam beberapa hal, Inggris bermain seperti Italia dan Jerman, bahkan di bawah asuhan Southgate menampilkan sepak bola menyerang ala tiki taka seperti dianut La Roja. Bukti termutakhir terlihat saat mereka menghempaskan Belanda dalam semifinal.
Tiki taka adalah jiwa permainan Spanyol yang diadopsi dari gaya bermain Barcelona.
BACA JUGA:Ruud van Nistelrooy Resmi Jadi Asisten Erik ten Hag di Manchester United
BACA JUGA:Kolombia di Bawah Nestor Lorenzo Siap Tantang Juara Bertahan Argentina
Sayangnya, musim ini, tiki-taka tak mendapatkan apa-apa dari Spanyol karena Real Madrid yang antitesis tiki-taka dan lebih menyerupai timnas Inggris sebelum era Southgate, yang justru sukses di LaLiga dan Liga Champions.
Sebaliknya, tiki taka berhasil di Inggris ketika Manchester City menjuarai lagi Liga Inggris.