Indonesia Menempati Posisi Keempat di Asia dalam Kematian Akibat Hepatitis

ilustrasi Hepatitis--

JAMBIKORAN.COM - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, dr. Imran Pambudi, menyatakan bahwa Indonesia menduduki posisi keempat di Asia dan ketiga di Asia Tenggara dalam jumlah kasus hepatitis yang berakibat fatal.

Data ini menyoroti betapa seriusnya ancaman hepatitis di Indonesia dan perlunya penanganan yang lebih intensif. "Di Asia, Indonesia berada di urutan keempat dalam kejadian dan kematian akibat penyakit liver. Sementara itu, penanggulangan virus hepatitis terus ditingkatkan," ujarnya.

Dalam presentasinya pada acara Temu Media Hari Hepatitis Sedunia yang diadakan secara virtual pada Jumat 26 Juli 2024, dr. Imran Pambudi mengungkapkan bahwa angka kematian akibat hepatitis meningkat dari tahun 2019 hingga 2022. 

Peningkatan ini terutama terlihat pada kasus hepatitis B, yang menekankan pentingnya upaya pencegahan dan penanganan terhadap jenis hepatitis ini. "Secara global, angka kematian akibat hepatitis meningkat dari 1,1 juta pada 2019 menjadi 1,3 juta pada 2022, dengan sekitar 83 persen kematian disebabkan oleh virus hepatitis B," jelasnya.

Di akhir presentasinya, dr. Imran Pambudi mengimbau masyarakat untuk terus melindungi diri dan orang lain dari virus hepatitis demi mencapai hidup yang lebih sehat. Dia menekankan pentingnya kesadaran dan tindakan preventif sebagai langkah utama dalam mengurangi penyebaran dan dampak fatal virus tersebut.

"Inilah saatnya kita bertindak untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita dari ancaman hepatitis. Bersama-sama, kita bisa mencapai eliminasi hepatitis dan menciptakan masyarakat yang lebih sehat," tutupnya. (*)

Tag
Share