Krisis PPDB di Jujuhan, Tantangan Berat SDN di Wilayah Perbatasan
SEKOLAH: Aktivitas sekolah di Jujuhan pada awal tahun ajaran baru.-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
MUARABUNGO - Wilayah perbatasan Jujuhan dan Sungairumbai, Kabupaten Dharmasraya, Sumbar, menghadapi tantangan berat dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini. Kepala SDN di daerah tersebut mengungkapkan kekecewaannya terhadap jumlah siswa yang mendaftar.
Contohnya, SDN 80 hanya mendapatkan dua orang siswa baru, sedangkan SDN 53/II Kampung Penual Dusun Ujung Tanjung, yang seharusnya bisa menarik siswa dari tiga kampung yakni Kampung Pangean Bawah, Kampung Pangean Atas, dan Kampung Penual, hanya berhasil mendapatkan 13 siswa dari perkiraan 50 siswa.
Kepala SDN 53/II, Arahman, menyatakan kekhawatirannya terhadap fenomena ini.
"Saya merasa kecewa, seharusnya kita bangun negeri kita sendiri dan mendaftarkan anak-anak kita di sekolah daerah kita sendiri," ujar Arahman.
BACA JUGA:Polisi Amankan 2 Berandalan Bermotor
BACA JUGA:Waspada! Ini 5 Bahaya Kurang Olahraga Bagi Kesehatan
"Kami sudah berupaya memberikan sosialisasi pada masyarakat Kampung Pangean Bawah dan Kampung Pangean Atas agar anak-anaknya didaftarkan di sekolah di dusun kita sendiri. Fasilitas dan guru penunjang kami tidak ketinggalan oleh sekolah daerah sana," sambungnya.
Arahman menambahkan, ini merupakan tantangan besar bagi sekolah di wilayah perbatasan dan berharap dukungan dari pemerintah daerah untuk mengatasi masalah ini.
"Jika dibiarkan, penurunan terus akan terjadi dan bisa membuat sekolah-sekolah di wilayah perbatasan tutup akibat tidak ada siswa," ungkapnya.
Di sisi lain, Jasriman, Kepala Korwil 5 Jujuhan dan Jujuhan Ilir, menyatakan bahwa pihaknya sudah mengirim surat kepada Korwil Pendidikan Sungairumbai dan kepala sekolah yang bersangkutan.
BACA JUGA:Marvel Ungkap Judul Film Terbaru Fantastic Four
BACA JUGA:Yugyeom GOT7 akan Kembali ke Jakarta pada 16 November 2024
"Kami sudah mengirim surat pada Korwil Pendidikan Sungairumbai dan para kepala sekolah yang bersangkutan agar tidak menerima siswa yang dari Jujuhan. Jika bisa, siswa kami dari Jujuhan agar dikembalikan lagi ke sekolah di Jujuhan," jelas Jasriman.
Kondisi ini menunjukkan bahwa SDN di wilayah perbatasan Jujuhan dan Sungairumbai serius. Dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk memastikan pendidikan di wilayah tersebut tetap berjalan dengan baik, dan anak-anak dapat memperoleh pendidikan yang layak di daerah mereka sendiri. (mai/enn)