Simak! Ini Efek dan Cara Membedakan Obat Palsu di Pasaran

Ilustrasi - obat-obatan-Pixabay-Jambi Independent

JAMBIKORAN.COM - Siapa nih yang sering membeli obat-obatan?  

Namun, apakah obat yang Anda beli sudah terjamin kualitasnya? 

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengelompokkan obat palsu sebagai Counterfeit Medicine dalam kategori Substandard, Spurious, Falsely labelled, Falsified and Counterfeit (SSFFC) Medical Product. 

Menurut definisi WHO, obat palsu adalah obat-obatan yang secara sengaja dipalsukan, baik identitasnya maupun sumbernya. 

BACA JUGA:Cara Menurunkan Gula Darah Tanpa Minum Obat

BACA JUGA:Simak! 7 Manfaat Obat Kumur Bagi Kesehatan Mulut

Ini berarti bahwa obat tersebut mungkin tidak mengandung bahan aktif yang diperlukan atau bahkan mengandung bahan berbahaya.

Masyarakat Indonesia perlu waspada terhadap bahaya obat palsu dan obat kadaluarsa yang beredar tanpa izin.

Mengonsumsi obat palsu tidak hanya menghambat proses penyembuhan, tetapi juga bisa menyebabkan risiko gangguan kesehatan yang serius.

WHO memperkirakan bahwa di negara maju sekitar 1 persen dari obat-obatan yang tersedia cenderung palsu.

Angka ini meningkat sampai 10 persen secara global. Namun, di beberapa negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, obat palsu bisa menguasai 30 persen pangsa pasar.

BACA JUGA:Simak! 7 Cara Pengobatan Virus West Nile

BACA JUGA: 7 Cara Ampuh Mengatasi Diare Tanpa Obat

Ini menunjukkan betapa seriusnya masalah ini dan pentingnya kesadaran masyarakat untuk lebih berhati-hati.

Tag
Share