Angka Kemiskinan di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2024 Membaik

Budi Hartono, Sekda Muarojambi menerima profil kemiskinan di Kabupaten Muarojambi Maret 2024 dari Kepala BPS Muarojambi Muji Lestarsi. -Junaidi/Jambi Independent -Jambi Independent

MUAROJAMBI - Angka kemiskinan di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2024 mengalami penurunan, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Bahkan bisa dikatakan membaik. Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Kabupaten Muaro Jambi, Muji Lestari SE, MA, saat menggelar rilis angka kemiskinan bersama Kepala OPD dan dihadiri langsung oleh Sekda Budhi Hartono.

Ketua Panitia Pelaksana Adi Razali, SE dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh BPS Muaro Jambi yang secara resmi melibatkan seluruh Stakeholder OPD Lingkup Pemkab Muaro Jambi. 

Rilis data kemiskinan ini, kata Ali Razali, sebagai salah satu bentuk diseminasi data yang merupakan bagian dari generik vertikal bisnis proses model penyelenggaraan statistik pada sistem statistik Nasional. 

"Kegiatan ini diikuti oleh 55 orang peserta terdiri dari 27 perwakilan OPD dan 25 peserta lainnya dari BPS" sampainya. 

BACA JUGA:Khawatir Makanan Siap Saji Kadaluarsa, Dinsos akan Bagikan Ke Panti Asuhan

BACA JUGA:Waspada Bahaya Minuman Kemasan Bagi Ginjal Anak-Anak

Sekda Muaro Jambi Budhi Hartono dalam sambutannya menyampaikan berdasarkan Inpres Nomor 4 Tahun 2022 Pemerintah diwajibkan untuk menghapuskan Angka kemiskinan ekstrem itu pada tahun 2024 menjadi 0 persen. 

"Ini menjadi tantangan yang sangat luar biasa bagi kita. Walaupun kita belum bisa meniadakannya menjadi 0 % (Nol persen), paling tidak angkanya setiap tahun terus menurun," harapnya. 

Sementara itu Kepala BPS Kabupaten Muaro Jambi Muji Lestari, SE MA menyampaikan angka Kemiskinan Kabupaten Muaro Jambi tahun 2023 sebesar 4,43 persen. Pada tahun ini angka Kemiskinan Kabupaten Muaro Jambi mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni 3,65 persen. 

"Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya itu terjadi penurunan, artinya kondisi saat ini bisa dikatakan mulai membaik," ujarnya. 

BACA JUGA:Pahlepi Jabat Wakil Ketua II DPRD Tebo, Gantikan Syamsurizal

BACA JUGA:Pasutri di Tebo Terpaksa Dibui, Nekat Edarkan Sabu

Disamping itu perlu juga diperhatikan angka indeks kedalaman (P1) dan keparahan kemiskinan (P2). 

Indeks kedalaman kemiskinan katanya, adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Makin besar angka indeks ini mengindikasikan makin besar kesenjangan yang terjadi, itu tidak baik. 

Tag
Share