Begini Penjelasan Profesor UI Terkait Daging Kucing yang Dikonsumsi untuk Pengobatan Diabetes
Ahli Spesialis Penyakit Dalam yang juga Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH--Disway.id
JAMBIKORAN.COM - Viral di media sosial terkait seorang pemilik kos di Semarang yang makan daging kucing dengan dalih menderita diabetes.
Dekan FKUI Prof. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH menegaskan bahwa daging kucing tidak memiliki manfaat dalam pengobatan diabetes.
“Bicara soal obat diabetes kemudian dihubungkan dengan makan daging kucing ini saya rasa hoaks ya,” ujar Prof Ari dikutip dari Disway, 11 Agustus 2024.
Sebaliknya, kucing merupakan hewan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi.
BACA JUGA:Tekankan Sosialisasi Pangan Lokal, Turunkan Kasus Diabetes Anak
BACA JUGA:Simak! Ini Dia Gejala dan Cara Mengatasi Anak Kena Diabetes
“Kucing sendiri termasuk hewan karnivora. Oleh karena itu, dampak yang ada kemungkinan besar bahwa daging kucing ini mengandung berbagai macam bakteri, parasit, yang tentu saja bisa berbahaya bagi tubuh,” ujarnya.
“Jadi sekali lagi, tidak mudah untuk menerima informasi bahwa daging kucing bisa mengobati orang dengan diabetes melitus,” tegasnya lagi.
Sementara itu, Dekan Kedokteran UI menjelaskan, diabetes merupakan penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan secara total.
“Ketika seseorang sudah ditetapkan menderita diabetes melitus, maka seumur hidup dia kita katakan sebagai penderita diabetes melitus,” ujarnya.
BACA JUGA:Simak! 5 Manfaat Daun Kratom, Bisa Mengatasi Diabetes
BACA JUGA:8 Tanda Awal Diabetes, Pentingnya Mendeteksi Sejak Dini Sebelum Terlambat
Dengan demikian, penderita hanya bisa mengatasi diabetes dengan mengendalikan kadar gula darah dan mencegah komplikasi.
Terdapat tiga cara, yakni mengubah gaya hidup, memperhatikan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi, dan mengonsumsi obat-obatan.Jadi yang bersangkutan harus mengontrol berat badannya. Tentu juga harus mengurangi konsumsi yang mengandung gula, lanjutnya.