8 Tanda Awal Diabetes, Pentingnya Mendeteksi Sejak Dini Sebelum Terlambat
Ilustrasi DIabetes-Disway-
JAMBIKORAN.COM - Diabetes adalah kondisi yang dicirikan oleh tingginya kadar gula darah dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius seperti penyakit jantung, gagal ginjal, bahkan kematian.
Oleh karena itu, mengenali gejala awal diabetes secara dini sangatlah penting untuk pencegahan yang efektif.
Penyakit diabetes adalah kondisi kronis yang ditandai oleh tingginya kadar gula darah dalam tubuh.
Menurut data dari Federasi Diabetes Internasional (IDF) pada tahun 2021, terdapat sekitar 537 juta orang yang menderita diabetes di seluruh dunia.
Proyeksi dari IDF memperkirakan bahwa jumlah penderita diabetes akan mencapai 643 juta pada tahun 2030, menunjukkan tren peningkatan yang signifikan.
Diabetes tidak memandang usia, bisa mempengaruhi baik orang tua maupun anak-anak. Kondisi ini berpotensi menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, gagal ginjal, gangguan penglihatan, dan bahkan dapat mengancam nyawa jika tidak dikelola dengan baik.
BACA JUGA:Daftar 10 Atlet yang Memperoleh Kompensasi Paling Tinggi di Seluruh Dunia
BACA JUGA:Semuel Abrijani Pangerapan Mengundurkan Diri dari Dirjen Aptika Pasca Diretasnya PDNS
Oleh karena itu, pengenalan gejala diabetes secara dini dan pengelolaan yang tepat sangatlah penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Di Indonesia, menurut data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tahun 2022, terdapat 1.645 anak yang terdiagnosis menderita diabetes di 15 kota di seluruh Tanah Air.
Angka ini mengalami peningkatan yang signifikan, mencapai 70 kali lipat dari jumlah pada tahun 2010.
Berikut adalah 8 gejala diabetes yang penting untuk dikenali sebagai tanda awal, yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Cepat merasa haus
Gejala haus yang berlebihan tanpa aktivitas fisik yang berat dapat menjadi tanda awal diabetes. Pada kondisi normal, ginjal biasanya menyerap kembali glukosa yang dilewatkan dalam urin.
Namun, pada diabetes, tingkat gula darah yang tinggi membuat ginjal kehilangan kemampuan untuk menyerap glukosa secara efektif, sehingga glukosa dan cairan lebih banyak dikeluarkan melalui urin.
Akibatnya, tubuh merasa kekurangan cairan dan memicu rasa haus yang berlebihan dengan cepat.
Hal ini merupakan salah satu mekanisme tubuh yang mengindikasikan adanya masalah dalam regulasi gula darah, yang jika tidak diatasi dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut terkait dengan diabetes.
2. Sering buang air kecil
Gejala sering buang air kecil pada penderita diabetes memang berbeda dengan kondisi normal.
Orang dengan diabetes sering kali mengalami kebutuhan untuk buang air kecil lebih sering daripada yang biasa, terutama pada malam hari.
Hal ini disebabkan oleh mekanisme di mana ginjal, karena tingginya kadar gula darah, membuang lebih banyak cairan menjadi urin.
Rata-rata, orang tanpa diabetes biasanya buang air kecil sekitar 4-7 kali sehari.
Namun, pada penderita diabetes, frekuensi buang air kecil bisa jauh lebih sering dari itu, yang bisa mencapai beberapa kali dalam satu jam tergantung pada tingkat kontrol gula darahnya.
3. Mudah merasa lapar
Pada kondisi normal, sistem tubuh mengubah makanan menjadi glukosa yang diperlukan sebagai sumber energi untuk sel-sel tubuh.
Proses ini membutuhkan insulin agar glukosa dapat diserap oleh sel-sel.
Namun, pada diabetes, masalah terjadi ketika kadar insulin menurun atau tubuh tidak merespons insulin dengan baik.
Hal ini mengakibatkan sel-sel tubuh sulit untuk mengambil glukosa, sehingga glukosa tetap tinggal di dalam darah.
Kondisi ini dapat menimbulkan rasa lapar dan kekurangan energi dalam tubuh, meskipun sebenarnya kadar glukosa dalam darah sudah tinggi.
Inilah salah satu alasan mengapa penderita diabetes sering merasa lapar meskipun sudah makan, karena sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dengan efisien untuk memproduksi energi yang diperlukan.
4. Penurunan berat badan
Meskipun merasa lapar terus-menerus, penderita diabetes sering mengalami penurunan berat badan yang tidak disengaja.
BACA JUGA:Resep Sempol Tahu, Camilan Praktis yang Menggugah Selera dan Disukai Anak-anak
BACA JUGA:7 Sayuran yang Bisa Menghancurkan Lemak di Perut, Selamat Tinggal Perut Buncit!
Hal ini karena tubuh tidak mampu menggunakan glukosa secara efektif sebagai sumber energi, sehingga memaksa tubuh untuk menggunakan cadangan lemak dan protein sebagai gantinya.
Penurunan berat badan yang tidak diinginkan ini sering terjadi tanpa adanya usaha langsung untuk menurunkan berat badan.
5. Penglihatan kabur
Gejala lain dari diabetes adalah penglihatan kabur. Hal ini terjadi karena perubahan kadar cairan dalam tubuh dapat menyebabkan pembengkakan pada lensa mata, mengubah kemampuannya untuk fokus secara tepat.
Sebagai akibatnya, penglihatan menjadi kabur dan sulit untuk melihat dengan jelas.
6. Kelelahan
Penderita diabetes sering mengalami kelelahan yang berlebihan. Kondisi ini disebabkan oleh rendahnya kadar insulin dalam tubuh, yang menghambat sel-sel untuk mendapatkan energi dari glukosa dengan efisien.
Akibatnya, tubuh sering merasa lelah bahkan setelah istirahat yang cukup.
7. Kulit sangat kering
Gejala lain dari diabetes dapat berupa kulit yang sangat kering.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan frekuensi buang air kecil, di mana tubuh kehilangan lebih banyak cairan dan tidak dapat menjaga kelembapan kulit dengan baik.
Kondisi ini bisa membuat kulit terasa kering, kasar, dan mudah mengalami iritasi atau infeksi.
8. Luka lama sembuh
Gejala ini sudah umum diketahui bahwa orang dengan diabetes biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk menyembuhkan luka. Bahkan jika luka sembuh, bekasnya cenderung bertahan lebih lama.
Hal ini terjadi karena kadar gula darah yang tinggi dapat merusak saraf dan mengurangi aliran darah, terutama ke ekstremitas seperti tangan dan kaki.
Akibatnya, proses penyembuhan luka menjadi lambat dan kurang efektif, sehingga meningkatkan risiko infeksi dan komplikasi lainnya.
Penting bagi penderita diabetes untuk merawat luka dengan ekstra hati-hati dan mendapatkan perhatian medis jika diperlukan.