Ridho Ramadhan, Mahasiswa Unja Ikuti Peksiminas Ekspresikan Keresahan Lewat Puisi

Ridho Ramadhan, Mahasiswa Unja -ist/jambi independent-

Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) yang diakan pada 2 Sep 2024 – 7 Sep 2024 di Universitas Jakarta, merupakan kegiatan yang diadakan oleh Badan Pembina Talenta Indonesia (BPTI) setiap 2 tahun sekali.


Ajang Peksiminas yang diadakan oleh BPTI ini, merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan minat dan bakat, terutama di bidang seni dan budaya.


Tahun ini, salah satu mahasiswa Universitas Jambi yang berasal dari program studi Sastra Indonesia, yang bernama Ridho Ramadhan, berhasil mengikuti Peksiminas ke Jakarta dalam kategori puisi.


Ridho Ramadhan sempat menceritakan pengelaman menarik yang dirasakan, selama mengikuti kegiatan tersebut, dimana ia bisa bertemu dengan berbagai orang dari daerah, dengan berbagai cerita dan pengalaman.

BACA JUGA:Penumpang Gagal Berangkat

BACA JUGA:Diberi Lencana Darma Bakti

"Pengalaman menarik yang saya alami selama mengikuti kegiatan Pekan Seni Mahasiswa Nasional yang diadakan di Universitas Negeri Jakarta adalah bertemu dengan banyak teman-teman dari berbagai daerah di Indonesia, yang mana tentu memiliki cerita menarik dari masing-masing daerah mereka, berbagi pengalaman atau sekadar bercerita,” beber Ridho Ramadhan.


Adapun alasan ia memilih kategori puisi, karena puisi bisa menjadi tempat untuk menyampaikan keresahannya, puisi juga bisa membuatnya jadi lebih jujur pada diri sendiri, namun bisa dituangkan dalam bentuk karya.


"Karena dalam puisi, saya bisa mengekspresikan keresahan-keresahan yang saya miliki. Karena dalam puisi, saya bisa menjadi manusia seutuhnya, dengan banyak kompleksitas emosi yang manusia miliki. Karena dalam puisi, saya bisa menjadi saya. Karena dalam puisi, saya berkarya," ujarnya.


Puisi yang diciptakannya pun tak hanya berasal dari keresahan pribadi, kadang kala, berkaitan dengan orang terdekat dan hal-hal sekitarpun juga bisa ia tuliskan ke dalam puisi.

BACA JUGA:Imbau Pengrajin Jambi Urus Haki

BACA JUGA:Wujudkan Desa Religius, SAH Dorong Pembangunan Fasilitas Keagamaan di Pedesaan

"Inspirasi saya ketika menulis puisi berawal dari dalam diri. Berbagai keresahan yang saya alami yang kemudian yang saya tuangkan ke dalam karya-karya saya. Pun, tidak berawal dari saya, keresahan teman-teman, orang ramai, dan berbagai macamnya bisa menjadi inspirasi saya ketika menulis puisi,” jelasnya.


Sebagai seorang penulis, dia juga punya beberapa rahasia ataupun trik tersendiri, secangkir kopi hitam dan rokok, menjadi teman ataupun ritual wajib selama proses menulis.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan