Bapanas Sebut Bantuan Beras Bisa Tekan Inflasi

STABIL : Bappenas sebut bantuan beras yang diberikan pemerintah bisa menekan infasi-ilust/jambi independent-

JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan bahwa bantuan beras selalu disalurkan sesuai rencana untuk membantu menekan inflasi dan menjaga stabilitas harga pangan di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat.


Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa dalam keterangan di Jakarta, Kamis menyampaikan bahwa langkah penyaluran bantuan pangan beras menjadi kunci dalam menekan inflasi di sektor pangan.


"Penyaluran bantuan pangan beras ini secara langsung dapat mengurangi tekanan harga di pasar," kata Ketut.
Ketut mengaku bahwa pihaknya sebelumnya mendampingi Presiden Joko Widodo menyalurkan bantuan pangan beras 10 kilogram (kg) kepada warga di Gudang Bulog Kampung Baru, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).


Dia menuturkan bahwa penyaluran itu merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan ketersediaan pangan di seluruh wilayah Indonesia serta mengendalikan inflasi pangan, khususnya beras, yang merupakan komoditas pangan pokok bagi masyarakat.

BACA JUGA:Puluhan Nakes RSUD Ahmad Ripin Kembali Demo, Tak Puas Jawaban Direktur Terkait Penerimaan CPNS

BACA JUGA:Minta Selaraskan Program Pembangunan, Pertemuan TJSLDU dan Pemkab Muaro Jambi


"Dengan adanya tambahan suplai beras dari pemerintah, stabilitas harga dapat terjaga, sehingga masyarakat khususnya kelompok penerima manfaat tidak terdampak oleh lonjakan harga yang berpotensi menambah beban ekonomi,” jelas Ketut.


Lebih lanjut, Ketut menyebutkan bahwa stok beras di Gudang Bulog Kampung Baru mencapai 1.292,54 ton. Sebanyak 525 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima bantuan pangan beras dalam kesempatan tersebut.
"Penyaluran ini merupakan bagian dari program Cadangan Pangan Pemerintah atau CPP yang telah berjalan sejak awal tahun," tambah Ketut.


Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya intervensi bantuan pangan untuk menjaga tingkat inflasi pangan.


“Ini kan (bantuan pangan beras) sudah sesuai rencana, Agustus kemudian Oktober kemudian Desember dan kita harapkan ini bisa mengerem harga beras, karena kita intervensi lewat bantuan pangan beras. (Selain itu) untuk pasokan (beras) tidak ada masalah,” kata Presiden.

BACA JUGA:Kerahkan 487 Personel, Polres Tanjabtim Siapkan Pengamanan Pilkada 2024

BACA JUGA:Dua Nama untuk Pimpinan DPRD Tanjabbar


Terpisah, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa upaya pemerintah melalui penyaluran bantuan pangan beras merupakan langkah strategis yang efektif dalam menekan laju inflasi, terutama di sektor pangan.
Dia menuturkan, sejak awal tahun, Bapanas telah mengantisipasi potensi kenaikan harga pangan dengan berbagai langkah pengendalian, salah satunya melalui penguatan CPP.


"Melalui langkah distribusi beras yang masif, kita mampu menjaga stabilitas harga beras di pasar, yang menjadi komoditas utama dalam penghitungan inflasi,” ujar Arief.

Tag
Share