Tewas Tertimpa Pagar Roboh

Sejumlah warga bersama-sama berusaha mengevakuasi korban yang tertimpa pagar.--

SEMENTARA itu, Pagar sekolah SMK N 1 Kota Jambi roboh pada Jumat (3/10/2024), tiga orang dilaporkan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Insiden tragis ini terjadi di sekitar lingkungan sekolah, dan para korban adalah warga yang kebetulan berada di dekat pagar saat kejadian.

Insiden tersebut terjadi akibat hujan disertai dengan angin kencang yang terjadi pada Jumat siang (4/10/2024).

Kejadian tersebut viral di media sosial. Berdasarkan pesan berantai yang beredar, berikut adalah inisial korban yang meninggal dunia; Inisial H usia 6 tahun, Inisial S usia 7 tahun dan HA usia 15 tahun.

Petugas kepolisian dan tim medis segera tiba di tempat kejadian untuk melakukan evakuasi dan penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab runtuhnya pagar sekolah tersebut.


BACA JUGA:Masih Jadi PR Serius Penanganan Banjir di Kota Jambi

BACA JUGA:Nyaris Dirampok, Meski Sempat Dipukul


Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan penyelamatan (Damkartan) kota Jambi, Mustari Affandi turut melaporkan kejadian tersebut.

Berdasarkan informasi dari warga setempat yang bernama Resti, telah menghubungi Damkartan kota Jambi Melalui aplikasi si Koja merah dengan melaporkan kejadian tembok roboh tersebut.

Hingga kini, pihak sekolah dan pemerintah setempat masih belum memberikan pernyataan resmi terkait tragedi ini.

Sementara itu, informasi lainnya menyebutkan, salah satu korban tengah melintas dengan kendaraannya. Namun naas,  pagar ambruk dan langsung menimpanya.

“Tadi (kemarin,red) saya yang bawa ke rumah sakit. Pas di mobil tadi, sudah tidak ada (meninggal,red),” kata Ijal, warga setempat.

Kata warga, pagar ini sudah pernah roboh sebelumnya. Namun saat itu, tidak ada korban jiwa.

Sementara kejadian naas ini, sudah pernah diperingatkan warga. Sayangnya, kepala sekolah tak mengindahkan.

“Kito sudah bilang, tapi kepala sekolah dak jugo perbaiki,” kesal warga.

Kejadian ini mengundang duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar.

Sementara, Kapolresta Jambi, Kombes Pol Eko Wahyudi, saat diwawancarai di TKP pada Jumat, 4 Oktober 2024 mengatakan bahwa, tembok yang runtuh tersebut kurang lebih sepanjang 50 meter, dengan ketinggian 3 sampai 4 meter.

“Yang menimpa anak-anak kita berjumlah 3 orang, dan tiga orang anak ini sudah dibawa di rumah sakit, dan dinyatakan meninggal dunia, kemudian satu orang mengalami patah kaki, dan telah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit,” kata dia.

Kombes Pol Eko mengatakan bahwa, korban meninggal dunia yakni Hana umur 6 tahun, pelajar SD kelas 1, Silaturahmi 7 tahun pelajar SD kelas 2, Hasan Basri (16) pelajar kelas 1 SMA, korban luka wanita dewasa.

“Kebetulan 2 orang anak perempuan tersebut bersaudara, dan berdomisili di salah satu rumah bedeng ini, mereka bermain di depan rumah sini, yang satu lagi lewat di jalan ini,” jelasnya.

Kombes Pol Eko mengatakan bahwa, tembok pembatas sekolah tersebut dibangun pada tahun 1980, dan sudah selayaknya untuk dilakukan renovasi.

“Kita mengimbau masyarakat yang terdampak untuk sementara kita ungsikan di Masjid dan kantor kelurahan,” kata dia.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Damkartan juga BPBD untuk melakukan evakuasi dan pembongkaran, dan melakukan pendataan, untuk mengetahui apakah masih ada korban lainnya yang tertimpa di puing tembok tersebut.

“Selain itu, beberapa rumah warga yang mengalami kerusakan dindingnya dan atapnya akibat tertimpa runtuhan tembok pagar tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Suheri, Ketua RT setempat, mengatakan bahwa, dirinya telah menegur kepala sekolah, untuk segera melakukan renovasi pagar tembok tersebut sejak beberapa bulan yang lalu, karena tembok tersebut miring.

“Secara lisan saya sudah menghadap kepala sekolah, namun kepala sekolah mengatakan masih menunggu anggaran,” sebutnya.

Dirinya mengatakan bahwa, memang tembok tersebut pernah beberapa kali roboh, namun tidak separah peristiwa kemarin, hingga menelan korban.

“Memang terakhir kepala sekolah mau mengambil alih rumah bedeng yang tertimpa reruntuhan bangunan ini, karena masih termasuk wilayah SMKN 1 Kota Jambi ini,” sebutnya.

Selain itu, Suheri mengatakan bahwa, di sepanjang bangunan tembok pembatas SMKN 1 Kota Jambi tersebut terdapat sekitar sejumlah 10 Kartu Keluarga. (Eri/zen)

Tag
Share