Inflasi Kabupaten Merangin Stabil, Deflasi Terjadi dengan Penurunan Harga Kebutuhan Pokok
INFLASI: Asisten II Setda Merangin, Suherman, saat mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara daring.-IST/JAMBI INDEPENDENT-
BANGKO – Inflasi di Kabupaten Merangin terus terkendali, dengan Indeks Perkembangan Harga (IPH) mencapai angka -0,36 pada minggu ini. Stabilitas ini ditopang oleh turunnya harga sejumlah kebutuhan pokok, terutama cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah, yang berpengaruh signifikan terhadap laju inflasi di daerah tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Penjabat Bupati Merangin Jangcik Mohza melalui Asisten II Setda Merangin, Suherman, usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara daring, Senin (23/9). Rakor yang diadakan di Ruang MPC Bappeda Merangin ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam memantau dan mengendalikan inflasi.
“Memang pada minggu ini banyak harga kebutuhan pokok yang mengalami penurunan, seperti cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah. Penurunan harga ini terjadi di semua pasar di Kabupaten Merangin,” ujar Suherman.
Dengan adanya penurunan harga kebutuhan pokok, Merangin saat ini justru mengalami deflasi, kondisi yang berlawanan dengan inflasi. Suherman menjelaskan, fenomena deflasi ini disebabkan oleh melimpahnya stok barang di pasaran, khususnya untuk komoditas cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah.
“Kondisi ini akan terus terjaga, sehingga inflasi tetap stabil dan terkendali,” tambahnya.
Rakor pengendalian inflasi daerah, yang diadakan setiap Senin, bertujuan untuk memantau situasi inflasi di seluruh wilayah Indonesia dan memberikan perhatian khusus kepada daerah-daerah dengan inflasi tinggi. Di dalam rakor tersebut, dipaparkan berbagai upaya untuk mengendalikan inflasi, yang disesuaikan dengan permasalahan unik di setiap daerah.
Suherman juga menekankan pentingnya pengendalian inflasi dalam mendukung program pemerintah untuk menyejahterakan masyarakat, sekaligus menurunkan angka kemiskinan ekstrem.