Doktor Irwan
Disway--
"Ini bagaimana? Saya terima atau tidak?"
Yang bertanya itu pengusaha besar dari Semarang. Anda sudah kenal namanya: Irwan Hidayat. Si pemilik raksasa pabrik jamu Sido Muncul.
Rupanya hati Pak Irwan sedang gundah. Ia harus menerima gelar doktor honoris causa. Yang memberikan: Universitas Negeri Semarang. Ia pun minta pertimbangan saya.
Saya menangkap kegundahan itu. Medsos lagi menghebohkan pemberian gelar serupa kepada seorang artis ibu kota Jakarta. Saya lupa lembaga apa yang memberikannya.
BACA JUGA:Panglima Sanksi 4.000 Prajurit TNI yang Terjerat Judi Online
BACA JUGA:Otorita IKN Teknologi Belum Siap, Kereta Otonom IKN akan Dikembalikan ke Tiongkok
Juga lagi heboh soal gelar doktor afdruk kilat untuk menteri ESDM sekaligus ketua umum Golkar: Bahlil Lahadalia.
Dua peristiwa itu membuat hati Irwan Hidayat tidak nyaman. Saya sendiri pernah menerima gelar seperti itu dua kali –lebih banyak lagi yang saya tolak.
Orang yang mendesak agar saya mau menerimanya adalah: rahasia. Tidak. Tidak lagi rahasia. Beliau sudah meninggal: Letnan Jenderal TNI T.B. Silalahi.
Pertimbangan beliau: saya akan diikutkan konvensi calon presiden. Saya hanya lulusan Madrasah Aliyah –setingkat SMA. Itu beliau anggap kelemahan. Perlu ditutupi. Agar bisa memenangkan konvensi Partai Demokrat.