Menteri UMKM: Revitalisasi Pasar Dorong Kenaikan Rasio Wirausaha
Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman saat melakukan kunjungan di Pasar Umum Negara Bahagia, Jembrana, Bali.-ANTARA/Maria Cicilia Galuh-
Jembrana - Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyebutkan program revitalisasi pasar diharapkan dapat mendorong rasio wirausaha di Indonesia.
Maman mengatakan rasio wirausaha nasional Indonesia masih berada di angka 3,47 persen per Oktober 2024. Dengan revitalisasi pasar, kata Maman, masyarakat akan memiliki daya tarik untuk terjun ke dunia usaha.
"Jadi ini (revitalisasi pasar) sebagai tempat sentral edukasi untuk para pengusaha-pengusaha mikro. Tentunya harapan kita adalah setiap tahun harus kita dorong naik," ujar Maman di Jembrana, Bali, Senin.
Maman menyampaikan, Kementerian UMKM kesulitan untuk melakukan pembinaan dan menaikkan rasio wirausaha bila para pedagangnya tersebar.
Dengan adanya sentra usaha, lanjut Maman, pemberian edukasi akan lebih mudah lantaran para pedagang berkumpul di satu tempat, yakni pasar modern yang terdiri dari penjual barang kebutuhan pokok dan barang kreatif, seperti kerajinan tangan serta busana.
BACA JUGA:'Adu Kambing' Sopir Luka-Luka
"Maka dari itu, lokalisir tempat sentral-sentral pasar seperti ini dalam rangka tadi untuk memfokuskan distribusi program pembinaan dan tempat pembelajaran serta pelatihan kepada pengusaha-pengusaha kita," katanya.
Diketahui, Asia Council for Small Business (ACSB) Indonesia mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan rasio 12-13 persen pelaku usaha atau wirausaha apabila ingin menjadi negara maju.
Karena itu, penting untuk memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang ada saat ini.
Persentase wirausaha di Indonesia masih kalah jauh dibandingkan negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia. Bahkan persentase wirausaha di Amerika Serikat sudah mencapai 12 persen dari populasi angkatan kerja.
Sementara itu, Kementerian Koperasi dan UKM (sebelum kedua kementerian dipisah) telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia, seperti pengembangan ekosistem bisnis melalui program Entrepreneur Hub, konsultasi dan pendampingan bisnis melalui Entredev, peningkatan kapasitas dan inkubasi startup, hingga fasilitasi pembiayaan wirausaha.
BACA JUGA: Bawaslu Jambi Petakan TPS Rawan, Antisipasi Kerawanan Pungut Hitung
BACA JUGA: Pj Bupati Muaro Jambi Panen Raya Padi di Kumpeh Ulu
Kemenkop UKM mencatat selama 2021-2024, sebanyak 8.300 wirausaha telah menerima fasilitasi pengembangan kapasitas usaha melalui pendampingan, 555 startup telah mengikuti tahapan inkubasi untuk meningkatkan kapasitas usahanya, dan 642 wirausaha telah mendapatkan pembiayaan sejumlah Rp195,1 miliar. (*)