Doktor TK

Disway--


"Pernah ada satu ABS yang terkait perkara carok. Tapi saya tolak. Di sini kan banyak anak-anak," ujar Mukhiddin.
Anda sudah tahu: carok adalah saling bunuh untuk masalah harga diri di kalangan masyarakat Madura.
Pernah juga punya ABH yang masih setingkat SD. Juga terlibat pemerkosaan. Korbannya balita.

BACA JUGA:Gubernur Harap Partisipasi Pemilih 90 Persen

BACA JUGA:Pentingnya Menghormati Hasil Pilihan Rakyat, Pj Walikota Jambi Tinjau sejumlah TPS


Di tempat Mukhiddin, ABH tersebut diikutkan kegiatan asrama. Wajib bangun subuh, salat, berdoa, dan bersih-bersih lingkungan. Siangnya bisa ikut jadi tukang kayu, tukang di bengkel, atau ikut jualan di warung.


Selesai ngobrol Hari Guru, Dr Sutik belum mau pulang. Dia minta izin untuk tetap di lokasi. Dia harus mengikuti penjurian jambore guru TK tingkat nasional lewat Zoom.
Dr Sutik bisa terlihat keren kalau mengajar mahasiswa S-2 di satu universitas. Tapi dia pilih tetap di desa dan mengajar anak TK.(Dahlan Iskan)

Tag
Share