Kemenko Marves Siap Perkuat Sinergi Dukung Agenda Biru Indonesia
Seorang nelayan rumput laut di Lasepang Bantaeng, Sulawesi Selatan sedang memanen hasil rumput lautnya. Ia bersama jutaan nelayan dan komunitas pesisir lainnya di Indonesia merupakan penerima manfaat dari Kemitraan Nasional Agenda Baru (NBAAP). Seorang ne-ANTARA/HO-PUSAT INFORMASI PBB DI INDONESIA-Jambi Independent
JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menegaskan komitmennya untuk memperkuat sinergi dan koordinasi untuk mendukung agenda biru Indonesia, yakni menjaga kesehatan dan kesejahteraan lingkungan laut.
Komitmen tersebut ditegaskan Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Firman Hidayat dalam pertemuan Kemitraan Aksi Agenda Biru Nasional (National Blue Agenda Action Partnership/NBAAP) yang berisi perwakilan kemitraan yang diwakili oleh delapan badan PBB, delapan kementerian Indonesia dan 12 mitra pembangunan internasional, termasuk Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).
"Dengan visi yang jelas, rencana yang fokus, dan komitmen untuk terus meningkatkan NBAAP, kami siap untuk memperkuat sinergi dan koordinasi untuk menghasilkan dampak signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan lingkungan laut yang cukup berharga bagi Indonesia dan masyarakat yang bergantung padanya," kata Firman dalam keterangan di Jakarta, Senin.
NBAAP diluncurkan setahun yang lalu di sela sidang KTT G20 di Bali. Pada tahun pertamanya, NBAAP berhasil mencapai beberapa hasil yang signifikan, seperti merancang dan meluncurkan proyek laut berkelanjutan dalam mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Indonesia (RPJMN), meningkatkan koordinasi dan meningkatkan keterhubungan program yang mendukung pembangunan laut.
BACA JUGA:Honorarium Petugas KPPS Naik
BACA JUGA:Indonesia Dapat Dukungan Jepang untuk 24 Proyek Transisi Energi
Beberapa program berfokus pada peningkatan akses ke pasar ekspor bagi perikanan skala kecil yang didukung oleh implementasi dari praktik baik; memperbaiki kondisi kerja nelayan karena menguatnya inspeksi tenaga kerja; dan pendanaan inovatif untuk menangani sampah plastik.
Pertemuan terbaru NBAAP membahas analisis kesenjangan tahun ini untuk mengidentifikasi melalui pemetaan komprehensif area yang masih perlu diperkuat di bawah RPMJN dan di bawah komitmen internasional Indonesia.
Pertemuan itu juga meluncurkan Pusat Data dan Informasi NBAAP dan membahas pembentukan kerangka kerja komprehensif untuk pemantauan dan evaluasi semua proyek untuk melacak kemajuan-kemajuan yang tercapai di lapangan.
"Pertemuan ini menandai momen penting, menunjukkan komitmen bersama kita yang tak tergoyahkan untuk aksi kolaboratif demi masa depan laut yang berkelanjutan," imbuh Firman.
BACA JUGA:Tips Membersihkan Setrika yang Terbakar
BACA JUGA:Kades Bantah Semua Tuduhan
Sementara itu, Kepala Kantor PBB di Indonesia Valerie Julliand, mengatakan di bawah kemitraan ini, badan-badan PBB di Indonesia berkomitmen untuk menyediakan keahlian dan sumber daya komplementer untuk membantu Indonesia mencapai tujuan ambisiusnya yaitu mengembangkan ekonomi berbasis laut yang berkelanjutan, menyediakan mata pencaharian sambil menjaga laut untuk generasi mendatang.
Pelaksana Tugas Direktur USAID Indonesia Erin Nicholson mengatakan Amerika Serikat yakin bahwa Kemitraan Aksi Agenda Biru Nasional (NBAAP) akan berperan penting dalam mengonsolidasikan upaya pemerintah dan para mitra pembangunan.