Faried Sebut Bakal Bentuk Pansus
UNJUK RASA: Aksi demo warga di Pertamina EP Jambi, Senin (24/11) lalu.-DOK/JAMBI INDEPENDENT-
JAMBI,JAMBIKORAN.COM – Ketua DPRD Kota Jambi, Kemas Faried Alfarelly, menegaskan pihaknya terus memantau dan mengawal polemik status “zona merah” di kawasan Kenali, Kecamatan Kota Baru. Gejolak terbaru muncul setelah masyarakat melakukan aksi ke kantor Pertamina, Senin (24/11).
Usai memimpin rapat paripurna, Faried menyatakan DPRD sudah mengambil langkah konkret dengan berkoordinasi ke Kejaksaan Agung.
“Kami telah menemui Kejagung melalui Jamintel. Semua bahan terkait aksi unjuk rasa kemarin sudah kami serahkan,” ujarnya.
Faried menambahkan, Kejaksaan Agung mendorong penyelesaian kasus ini bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan lembaga terkait lainnya. Namun, ia mengingatkan masyarakat untuk bersabar karena prosesnya tidak instan.
“Kita juga menunggu peran Komisi XII DPR RI dari Dapil Jambi. Semua harus menunggu kejelasan secara bertahap,” jelasnya.
DPRD Kota Jambi juga berencana membentuk Panitia Khusus (Pansus) terkait polemik ini, namun kemungkinan baru bisa dilakukan awal 2026.
“Kalau sekarang sudah mepet, mendekati akhir tahun. Insya Allah tahun depan masalah Kenali menjadi perhatian serius DPRD,” tegas Faried.
Menurut Faried, akar konflik bukan hal baru. Masalah kepemilikan aset yang melibatkan Pertamina dan masyarakat sudah berlangsung lama, sejak 1988, dan mencuat kembali setelah rekomendasi BPK pada 2020–2023.
“Temuan BPK meminta Pertamina menilai ulang aset yang kini dihuni masyarakat,” katanya.
Politisi Partai Golkar itu menyoroti lemahnya penandaan aset negara di kawasan Kenali. Masyarakat tidak pernah mendapatkan informasi resmi bahwa tanah tersebut milik negara atau dikuasai Pertamina.
“Seharusnya ada plang resmi, bukan sekadar gambar tengkorak. Ini yang membuat kebingungan dan keresahan warga,” ujarnya.
Faried menegaskan DPRD akan terus mengawal proses hingga ada kepastian hukum yang jelas dan adil bagi warga. “Proses memang panjang, tapi kami pastikan ini menjadi prioritas. Masyarakat tidak perlu khawatir, kami akan kawal terus,” pungkasnya.