Wakil Ketua Komisi I DPR Apresiasi Indonesia Jadi Anggota Penuh BRICS

--
Menurut dia, sepak terjang politik luar negeri Indonesia selalu membawa politik bebas aktif yang terbukti dengan keterlibatan di berbagai forum internasional seperti OECD, APEC, G20, maupun OKI.
"Artinya keanggotaan Indonesia di BRICS ini bukan bentuk konfrontasi dengan pihak mana pun. Seperti pesan Presiden Prabowo, bahwa 'seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak', hal ini yang perlu kita pahami dari keterlibatan Indonesia di mana pun nantinya," katanya.
Oleh sebab itu, dia mengingatkan kepada Pemerintah agar kepentingan nasional perlu tetap menjadi agenda utama yang diperjuangkan dalam setiap relasi diplomatik yang dibangun.
"Bahkan, ketika kita turut memperjuangkan tatanan yang lebih baik sebagai warga dunia, kita tetap perlu menjadikan kepentingan dalam negeri sebagai acuan dari setiap kebijakan luar negeri," ujarnya.
Sebelumnya, Senin (6/1), Brasil sebagai pemegang presidensi BRICS tahun ini mengumumkan bahwa Indonesia telah resmi menjadi anggota organisasi internasional tersebut.
"Indonesia, yang memiliki populasi dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, memiliki kesamaan pandangan dengan anggota-anggota BRICS lainnya terkait dengan dukungan atas reformasi institusi global dan kontribusi positif untuk menguatkan kerja sama antara negara-negara Selatan Global," demikian pernyataan pemerintah Brasil. (ANTARA)