Pemdes Diminta Salurkan 20 Persen DD untuk Ketahanan Pangan

Pemerintah Kabupaten Tebo mengimbau agar Pemerintah Desa (Pemdes) mematuhi aturan penggunaan dana desa sebesar 20 persen untuk program ketahanan pangan pada tahun 2025. Langkah ini bertujuan mendukung program swasembada pangan yang digagas oleh pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

 

Abdul Malik, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Tebo, menyatakan bahwa sesuai dengan instruksi Menteri Desa, Pemdes diberikan porsi anggaran 20 persen dari dana desa untuk mendukung ketahanan pangan. "Kami minta Pemdes untuk mentaati aturan ini dalam menyalurkan anggaran tersebut," ujar Malik, Minggu 12 Januari 2025.

 

Malik menjelaskan bahwa tahun ini, dana desa yang dialokasikan oleh pemerintah pusat untuk Kabupaten Tebo sekitar Rp 113,6 miliar. Sebagian dari dana tersebut, yakni 20 persen, harus digunakan untuk program ketahanan pangan. Namun, meskipun besarannya sama dengan tahun sebelumnya, pengelolaan dana tersebut akan berbeda.

 

“Untuk tahun ini, desa harus bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), dan tidak lagi memberikan bantuan langsung kepada keluarga dengan pekarangan rumah seperti memberikan bibit tanaman pangan dan ayam petelur,” jelasnya.

 

Sebagai gantinya, pemerintah desa akan fokus pada program penanaman jagung, padi, dan tanaman pangan lainnya yang dapat membantu mendukung ketahanan pangan di wilayah setempat. "Kita mendukung program pemerintah yang menekankan pada penanaman tanaman pangan untuk menyuplai kebutuhan masyarakat," tambah Malik.

 

Selain itu, Pemkab Tebo juga akan melakukan pemetaan terhadap potensi-potensi desa yang dapat dikembangkan untuk mendukung program ketahanan pangan di Kabupaten Tebo. Dengan pendekatan yang lebih terorganisir dan berbasis pada potensi lokal, diharapkan program ketahanan pangan ini dapat lebih optimal dan memberikan dampak positif bagi masyarakat desa.

 

"Dengan langkah ini, diharapkan ketahanan pangan di Kabupaten Tebo dapat terjaga dengan baik dan mendukung kebutuhan pangan masyarakat di masa mendatang," tutup Malik. (wan/ira)