Dibyo: Dipengaruhi Sejumlah Faktor, Soal Lambatnya Pengerjaan IPAL

PROTES: Salah satu titik pengerjaan sewerage system di Kecamatan Jambi Timur, beberapa waktu lalu.-DOKUMEN-Jambi Independent

Dibyo menjelaskan bahwa, secara keseluruhan kendala yang dihadapi rekanan adalah, dipengaruhi kondisi tanah di wilayah Kota Jambi.

“Sebab ini kan jalur pipa sistem gravitasi dan harus memiliki kemiringan sempurna dari pangkal hingga ujung,” ungkapnya.

BACA JUGA:Polisi Temukan Pabrik Narkoba di Cengkareng Jakarta Barat

BACA JUGA:Penemuan Fosil Badak Langka, Tim Peneliti China Ungkap Migrasi Prosantorhinus ke Asia Timur 14 Juta Tahun lalu

“Namun kerap, ketika kita melakukan bor di dalam tanah, di bawah 8-9 meter ada benda-benda yang menghalangi mesin atau alat kita,” jelasnya.

Sehingga dengan kondisi itu, mau tak mau pihaknya membutuhkan waktu mengevakuasi alat mereka. Termasuk harus membuat jalur baru, yang dimulai saat ditemukannya masalah tersebut.

“Jadi kenapa terlihat lama di beberapa titik, itu kendalanya. Kadang alat kita itu di dalam tanah ada menabrak kayu dan ban,” jelasnya.

“Jadi alat tidak bisa beroperasi dan harus kita evakuasi,” timplanya.

BACA JUGA:Tips Mengontrol Emosi

BACA JUGA:BEM UNH: Kami Muak...!!!!

Diberitakan sebelumnya, pekerjaan sewerege system di Kota Jambi masih menjadi keluhan warga. Pasalnya pekerjaan tersebut tak kunjung selesai.

Bahkan di Jalan Mayor Abd Karta Wirana, Jambi Timur, galian lobang sewerege system sempat ditingkalkan pekerja. Padahal pekerjaan tersebut belum dirapikan.

Kondisi itu menuai protes dari masyarakat. Karena saat kondisi kemarau kawasan tersebut dipenuhi debu.

"Sudah satu bulan ini tidak ada pekerjaan lagi di lapangan. Pekerjanya juga tidak terlihat lagi. Baru hari ini (kemarin, red) muncul lagi," kata Ketua RT 10 Kelurahan Sulanjana, Jambi Timur, Husni.

BACA JUGA:Tips Menabung Dimulai dari Awal Tahun

Tag
Share