Waspadai PMDD, Saat Menstruasi Memicu Depresi Berat

-Ist/Jambi Independent-Jambi Independent
Bagi banyak perempuan, hari-hari menjelang datang bulan seringkali membawa ketidaknyamanan. Mulai dari kram perut, sakit kepala, perubahan suasana hati, hingga rasa lelah yang sulit dijelaskan. Gejala tersebut biasa dikenal sebagai Premenstrual Syndrome (PMS) kondisi umum yang dialami sebagian besar perempuan usia produktif.
Namun, tak banyak yang tahu bahwa ada kondisi lebih serius dari PMS, yaitu Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD). Meski sama-sama berkaitan dengan siklus menstruasi, PMDD membawa dampak yang jauh lebih berat, terutama pada kondisi mental dan emosional.
PMS: Umum dan Bisa Dikelola
PMS merupakan kumpulan gejala fisik dan emosional ringan hingga sedang, yang muncul menjelang menstruasi akibat perubahan hormon, terutama estrogen dan progesteron.
BACA JUGA:Hati-Hati Minum Kopi Saat PMS, Bisa Perparah Gejala
BACA JUGA:Tottenham Lolos ke Putaran Keempat Carabao Cup, Usai Bungkam Doncaster 3-0
Gejala umum PMS meliputi:
• Kram perut ringan
• Nyeri payudara
• Perut kembung
• Mudah tersinggung
• Sensitif secara emosional
Biasanya, gejala ini akan mereda setelah menstruasi dimulai. Untuk sebagian besar perempuan, pola makan sehat, tidur cukup, olahraga ringan, serta konsumsi suplemen seperti magnesium atau kalsium sudah cukup untuk mengatasi gejala PMS.
PMDD: Lebih dari Sekadar Mood Swing