Cara Mengasah Bakat Anak Sejak Dini
![](https://jambiindependent.bacakoran.co/upload/9b8c372cb7ac967244b379b2fb492d49.jpg)
--
Sebagian orang tua mungkin masih berpikir bahwa bakat dan potensi anak bukanlah hal yang begitu penting untuk diasah. Atau, percaya bahwa bakat dan potensi yang dimiliki anak-anak itu akan tumbuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.
Padahal, dengan keunikan bakat yang dimiliki setiap individu, bisa berkembang lebih baik jika diasah. Berikut cara mengasah bakat anak sejak dini?
1. Memperhatikan Pola Perilaku Anak
Pada masa pertumbuhan dan perkembangan berbagai sisi anak, mereka akan mulai menunjukkan kecenderungan kesukaan. Namun, penting sekali bagi para orang tua untuk tetap memperhatikan bagaimana anak bermain, belajar, hingga berinteraksi dengan orang lain.
Pahami perlahan kecenderungan anak dalam memimpin atau mengikuti, saat memecahkan masalah, apakah mengekspresikan diri melalui seni atau cara lainnya.
Pada fase ini, parents tidak perlu langsung mendorong anak pada satu kecenderungan, biarkan anak bereksplorasi sambil mengamati perilakunya. Secara tidak langsung, parents dapat mengidentifikasi bakat dan potensi si kecil yang tersembunyi.
2. Mendengarkan Minat Anak
Setelah mengamati perilaku anak, salah satu langkah pertama dalam mengasah bakat anak adalah dengan mendengarkan minat mereka. Keinginan pada anak pada dasarnya tidak selalu harus didorong dan terpaksa. Biarkan anak secara natural mengenal berbagai minat dan hobi. Kemudian, dengan berbagai minat dan hobi disekelilingnya, cobalah untuk membiasakan berkomunikasi akan minat yang diinginkan untuk diperdalam oleh anak. Dengan membiasakan untuk membicarakan hal seperti ini, anak akan terbiasa terbuka dengan keinginannya.
3. Menjadi Role Model
Tidak jarang, anak-anak berkembang dengan bakat yang mengikuti orang tuanya. Apalagi, memang anak-anak belajar banyak melalui yang dilihat dan dijadikan contoh. Sebagai orang tua, peran kita sangatlah dekat untuk dicontoh anak-anak.
Bukan berarti menujukkan bagaimana kesuksesan di dunia pekerjaan, parents bahkan bisa mencontohkan dari hal-hal kecil dan sederhana dirumah. Jadilah role model yang baik dengan menunjukkan sikap disiplin, kerja keras, dan semangat belajar.
4. Bantu Anak Mengembangkan Potensi
Setelah berbagai upaya yang dilakukan bersama anak, janganlah berhenti untuk terus membantu anak. Anak-anak mungkin akan terus dihantui dengan berbagai keinginan. Fase ini juga akan menantang bagi orang tua, karena keinginan anak untuk mengikuti teman-temannya, seperti rasa takut tertinggal.
Disini, biasakan untuk tidak terlalu melindungi anak. Biarkan anak sedikit-sedikit menghadapi tantangan dan belajar dari kesalahan. Penting untuk terus menerapkan prinsip pada anak atas tujuan yang dimiliki.