UGM Klarifikasi soal Ijazah Palsu Jokowi

KLARIFIKASI: Pihak UGM memberikan klarifikasi mengenai isu ijazah palsu Joko Widodo. -IST/Jambi Independent-Jambi Independent
JAKARTA - Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali memberikan klarifikasi soal isu ijazah palsu milik Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) sebagai tanggapan atas ramainya perbincangan di media sosial.
Termasuk juga tuduhan oleh mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Haiholan Sianipar, yang menyangsikan keaslian ijazah dan skripsi Jokowi.
Salah satu argumennya yakni lembar pengesahan dan sampul skripsi menggunakan font Times New Roman, yang menurut Rismon, belum ada di era tahun 1980-an hingga 1990-an.
Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta menyesalkan tuduhan tersebut, lantaran dinilai menyesatkan, terlebih disampaikan oleh akademisi.
BACA JUGA:Hasan Nasbi Jamin Kebebasan Pers
BACA JUGA:Lalu Lintas Jembatan Bailey Mulai Padat
Keraguan ini seolah-olah ijazah Joko Widodo yang diterbitkan oleh Universitas Gadjah Mada adalah palsu.
“Perlu diketahui, ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli," tegas Sigit dalam keterangannya, 21 Maret 2025.
Ia menegaskan bahwa Jokowi memang pernah berkuliah di UGM dan mendapatkan kesaksian dari teman seangkatan.
"Ia pernah kuliah di sini, teman satu angkatan beliau mengenal baik beliau, beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama), beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi, sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli,” tegasnya.
Adapun teman seangkatan Jokowi, Frono Jiwo, mengaku mengenal Jokowi semasa kuliah.
Ia pun merasa prihatin dengan informasi yang beredar di Medsos tentang ijazah dan skripsi Joko Widodo yang dianggap palsu.
Menurut ceritanya, baik Frono dan Jokowi menjadi teman seangkatan yang masuk serta wisuda bersama, sejak tahun 1980 hingga 1985.
“Kami seangkatan dengan Pak Jokowi, masuk tahun 1980,” katanya.