Dibalik Koreografi “Garuda, Tunjukkan Martabatmu”

Pendukung Timnas Indonesia melakukan koreografi dalam pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Timnas Indonesia melawan Timnas Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.-ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/sgd/Spt.-Jambi Independent
JAKARTA — Jelang kick-off babak pertama pertandingan tim nasional Indonesia melawan Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno pada Selasa malam WIB, seluruh mata tertuju ke tribun utara stadion. Di sana, muncul koreografi Garuda yang membawa pesan dalam bahasa Inggris: "Show Your Dignity" atau dalam Bahasa Indonesia berarti "Tunjukkan Martabatmu."
Pesan singkat ini memberikan atmosfer mendalam bagi para pemain Timnas Indonesia yang tengah mempersiapkan diri menghadapi laga hidup dan mati dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Tim Garuda tampil penuh semangat untuk menunjukkan martabat mereka dengan terus berjuang keras melawan Bahrain selama 90 menit.
Pesan yang tergambar melalui koreografi Garuda pun terbayar ketika wasit asal Tajikistan, Sadullo Gulmurodi, meniup peluit akhir pertandingan. Kemenangan tim Garuda tersebut disambut gemuruh sekitar 60.000 penonton yang hadir, setelah gol semata wayang yang dicetak oleh Ole Romeny pada menit ke-24.
Koreografi dalam sepak bola bukan sekadar pertunjukan visual, namun mengandung pesan mendalam untuk menyatakan dukungan serta identitas komunitas. Dalam hal ini, La Grande Indonesia bekerja sama dengan desainer Sultan Desain dan penggiat seni Nabil Muhdor untuk menciptakan koreografi Garuda yang bertajuk "Tunjukkan Martabatmu."
BACA JUGA:D'Masiv Jadwalkan Tur Konser ke Jepang pada April 2025
BACA JUGA:Cerita di Balik Film Snow White Disney yang Kontroversial
Pewarta berkesempatan untuk menghubungi pendiri Sultan Desain, Febru Danar Surya (Aru), yang menceritakan proses kreatif di balik desain koreografi Garuda. Menurut Aru, pengerjaan koreografi ini membutuhkan waktu panjang dan penuh pertimbangan.
Proses desain dimulai dengan pembahasan antara La Grande Indonesia dan Sultan Desain dari tanggal 7 hingga 21 Januari. Setelah itu, pembuatan sketsa berlangsung hingga 24 Januari, dan proses revisi gambar memakan waktu hingga mencapai tahap final pada 2 Februari.
"Pengerjaan detail digitalnya memerlukan waktu sekitar empat hari, dari 29 Januari sampai 2 Februari," kata Aru yang kini fokus berkesenian di Yogyakarta.
Aru menjelaskan bahwa desain koreografi ini menggambarkan Garuda yang bermimpi untuk terbang tinggi, dengan setiap detail mengandung simbolisme. Simbol gunung diambil dari Cartenz Pyramid yang menjadi puncak tertinggi gunung Jayawijaya, Papua, melambangkan ambisi Timnas Indonesia untuk mencapai puncak tertinggi.
Detail di sayap Garuda menampilkan corak batik khas dari Sabang hingga Merauke, menggambarkan bahwa Timnas Indonesia tidak berjuang sendirian, melainkan dengan dukungan seluruh rakyat Indonesia.
Selain itu, dada Garuda bertuliskan angka 45, yang merujuk pada perjuangan pahlawan Indonesia dalam merebut kemerdekaan pada tahun 1945. Bulan biru yang terdapat di koreografi melambangkan momen langka dan bersejarah.
"Karena tema kita mengenai puncak, bulan biru itu yang berada di posisi tertinggi menggambarkan filosofi tentang sesuatu yang jarang terjadi atau bersejarah," ujar Aru.
Pesan utama "Tunjukkan Martabatmu" menunjukkan bahwa Timnas Indonesia tengah berjuang untuk membuktikan martabat mereka di atas lapangan, berambisi untuk mencapai Piala Dunia.