Parfum Paling Populer di 9 Penjuru Dunia

-IST/Jambi Independent-Jambi Independent
Setiap orang memiliki selera parfum yang berbeda-beda.
Tak hanya preferensi olfaktori pribadi maupun terpengaruh endorsement dari selebriti serta tren yang naik dari media sosial, diam-diam lokasi geografis, budaya dan tradisi juga memengaruhi kita dalam memilih sebotol parfum untuk dibeli.
Apa yang dianggap sebagai "parfum nomor satu" akan bervariasi di setiap negara dan bebauan yang umum dihirup di lingkungannya. Baik itu bunga-bungaan lembut dari Eropa atau kayu gaharu dan kemenyan Asia dan Timur Tengah, setiap racikan punya cerita.
Menyadur dari Byrdie pada Rabu (8/4), inilah berbagai merek parfum yang saat ini menjadi paling populer di sembilan negara:
BACA JUGA:Terapi Hijau dan Biru untuk Kesehatan Mental Menurut Psikologi
BACA JUGA:Pemkab Tanjabbar Gelar Apel Gabungan, Sekaligus Halal Bihalal Pasca Libur Lebaran
1. Brasil: Natura - Ekos Alma
Wangi citrus dan buah-buahan yang segar mendominasi pasar Brasil, dan penduduknya lebih memilih untuk membeli dari rumah produksi lokal. Ekos Alma dari Natura menjadi salah satunya, dengan profil wangi floral woody, parfum ini terinspirasi dari hutan hujan Amazon. Formulanya mengandung minyak atsiri khas sumber daya Amazon serta racikan minuman keras tradisional yang disebut alma, tersebut dalam judulnya.
2. Inggris: Jo Malone - Oud & Bergamot
Aroma manis dengan sentuhan citrus seperti Coco Mademoiselle dari Chanel sudah lama menjadi favorit di Inggris. Namun, sejak tahun 2010, tren mulai bergeser ke arah parfum uniseks dengan karakter aroma yang lebih kuat. Inilah alasan mengapa Oud & Bergamot Rich Extract Cologne Intense dari Jo Malone kini menjadi salah satu parfum terlaris di Britania Raya.
3. Amerika Serikat: Byredo - Mojave Ghost
Konsumen dari Amerika Serikat menyukai wangi bunga putih dan nilam, tak menggeser kepopuleran Chanel Chance, Coco Mademoiselle serta Viktor & Rolf Flowerbomb. Tetapi ada pula tren dalam wewangian anti-mainstream dari rumah produksi niche sebagai pembeda dari arus mayoritas atau menjadi pilihan acara spesial, seperti misalnya Mojave Ghost dari Byredo atau Santal 33 dari Le Labo.
4. Jepang: Parfums de Nicolaï - Fig Tea
Dalam budaya Jepang, penggunaan parfum dengan aroma yang terlalu menyengat dianggap kurang sopan dan bisa melanggar norma kesopanan. Oleh karena itu, aroma yang ringan, segar, atau bernuansa citrus lebih banyak diminati. Merek-merek besar seperti Chanel pun belum terlalu mendominasi pasar parfum di Jepang, jika dibandingkan dengan popularitas aroma lembut seperti Fig Tea dari Parfums de Nicolaï yang lebih sesuai dengan selera lokal.