UNJA Survei Investigasi Desain Lahan Rawa Seluas 7.023 Hektare di Jambi

Tim survei investigasi desain lahan rawa saat turun ke lapangan mengecek lahan rawa di Provinsi Jambi. -Istimewa/UNJA-
MENDALO, JAMBIKORAN.COM – Universitas Jambi (UNJA) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) kembali dipercaya untuk melaksanakan Survei Investigasi Desain (SID) Lahan Rawa di Provinsi Jambi.
Program strategis ini merupakan hasil kerja sama antara LPPM UNJA dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Jambi. Kegiatan resmi dimulai melalui Training Surveyor di Ruang Senat Gedung UNIFAC Lantai 8, Kampus Mendalo.
Pelaksanaan kegiatan tersebut dihadiri oleh Rektor UNJA, Prof. Dr. Helmi, S.H., M.H., Ketua SID, Prof. Dr. Ir. Rosyani, M.S., Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Jambi, Ir. Rumusdar, serta sejumlah pejabat terkait.
Program ini melibatkan 23 tenaga ahli dari berbagai program studi unggulan di UNJA, seperti Teknik Sipil, Hidrologi, Agroekoteknologi, Agribisnis, dan Biodesi. Selain itu, sejumlah mahasiswa tingkat akhir juga turut dilibatkan sebagai surveyor lapangan.
BACA JUGA: Pasar SBN Tetap Menarik Investor di Tengah Tekanan Global
BACA JUGA:Xpeng Tampilkan Teknologi Terdepan Berbasis AI di Shanghai Auto Show 2025
Survei ini mencakup 7 kabupaten, 28 kecamatan, 130 desa, 130 gabungan kelompok tani (Gapoktan), dan 233 kelompok tani (Poktan), dengan total luasan lahan mencapai 7.023 hektare. Proses ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan rawa guna mendukung ketahanan pangan di Provinsi Jambi.
Rektor UNJA, Prof. Dr. Helmi, S.H., M.H., dalam sambutannya menyatakan bahwa pelaksanaan SID ini sejalan dengan komitmen UNJA dalam berkontribusi pada pembangunan daerah.
"Melalui SID ini, UNJA tidak hanya menghasilkan data, tetapi juga menciptakan dampak langsung terhadap ketahanan pangan di daerah ini. Keterlibatan berbagai program studi yang terakreditasi unggul menunjukkan kesiapan akademik UNJA untuk menjawab tantangan nasional," tutur Rektor.
Ketua SID, Prof. Dr. Ir. Rosyani, M.S., dalam laporannya menjelaskan bahwa ini adalah tahun kelima UNJA dipercaya menjalankan program SID sejak dimulai pada tahun 2021.
BACA JUGA:5 Makanan Kaya Protein untuk Vegan
BACA JUGA:5 Makanan Pemicu Asam Urat, Harus Segera Dihindari
"Kerja sama ini membuktikan keunggulan sumber daya manusia dan fasilitas kampus kami. Kami memiliki laboratorium teknik sipil yang dilengkapi dengan teknologi drone industri dan alat ukur canggih yang mendukung akurasi survei," kata Prof. Rosyani.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Jambi, Ir. Rumusdar, menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk mendukung program nasional swasembada pangan, khususnya dalam Optimalisasi Lahan Rawa (OPLAH).
Provinsi Jambi, yang menjadi salah satu dari 14 provinsi yang mendapat mandat dari pemerintah pusat, menargetkan optimalisasi lebih dari 12.000 hektare lahan rawa pada tahun 2025.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Bupati, Camat, hingga Kepala Desa untuk memastikan survei ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Hasil SID yang dilakukan oleh UNJA diharapkan dapat menghasilkan output dan outcome yang bermanfaat bagi keberlanjutan program pangan nasional," ungkap Ir. Rumusdar.
BACA JUGA:Biar Rapi dan Hemat Tempat! Begini Cara Melipat Baju Saat Traveling
BACA JUGA:Mau Traveling Bebas Drama? Ini 6 Persiapan Wajib Biar Liburanmu Aman dan Nyaman!
Para surveyor yang terlibat akan segera diberangkatkan ke lokasi-lokasi survei, yang dibagi menjadi dua wilayah, yaitu wilayah barat yang mencakup Sungai Penuh, Kerinci, Bungo, dan Tebo, serta wilayah timur yang mencakup Batanghari, Tanjung Jabung Barat, dan Tanjung Jabung Timur.
Proyek ini diharapkan selesai dalam waktu tiga bulan mendatang, sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan.
Melalui program SID ini, UNJA kembali menunjukkan komitmennya untuk berkontribusi langsung dalam pembangunan daerah, khususnya dalam mendukung ketahanan pangan dan pemanfaatan lahan secara optimal di Provinsi Jambi. (*)