Ancam Ketahanan Pangan, Akibat Alih Fungsi Lahan Pertanian

TERANCAM : Lahan sawah milik warga. Adanya alih fungsi lahan bisa mengancam ketahanan pangan.-IST/Jambi Independent-Jambi Independent
MUARASABAK - Lahan produksi pertanian di Kabupaten Tanjab Timur mengalami menyusut. Hal ini disebabkan adanya pertumbuhan penduduk dan alih fungsi lahan dari pertanian ke perkebunan.
Mahmud, Kabid Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kabupaten Tanjab Timur mengatakan, peralihan fungsi lahan pertanian menjadi lahan perkebunan di kabupaten ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
"Fenomena ini dikhawatirkan berdampak negatif terhadap ketahanan pangan di Kabupaten Tanjab Timur," ucapnya.
Pihaknya mencatat, bahwa luas lahan baku sawah di kabupaten ini telah menyusut drastis, menyisakan hanya sekitar 5.261 hektare yang tersebar di seluruh kecamatan.
BACA JUGA: Polsek Muara Bungo Gelar Patroli Malam, Antisipasi Balap Liar di Simpang Tanjung Gedang
BACA JUGA: Bupati Tebo Agus Rubiyanto Berang, Puluhan Kendaraan Dinas Tidak Diketahui Keberadaannya
Pada tahun 2016 yang lalu, Kementerian Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mencatat, luas lahan baku sawah di Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung mencapai 10.523 hektare.
"Banyak lahan pertanian yang beralih fungsi untuk kepentingan non pertanian," ujar Kabid Tanaman Pangan, Dinas TPH ini.
Dirinya menjelaskan, alih fungsi tersebut mulai dari perkebunan komoditas unggulan Kabupaten Tanjab Timur, seperti kelapa sawit hingga pinang.
Selain itu, adanya pembangunan properti hingga faktor vegetasi dan nilai ekonomis juga disinyalir mempengaruhi penyusutan lahan.
"Pengaruh menyusutnya lahan ini mengakibatkan hasil pertanian sedikit berkurang," jelasnya.
Terakhir, dalam satu tahun panen, kabupaten termuda di Provinsi Jambi ini bisa menghasilkan sekitar 36 ribu ton gabah kering dengan konfersi menjadi beras hingga mencapai 22 ribu ton.
Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Tanjab Timur mengambil pelbagai langkah strategis. Dengan menggandeng brigade pangan guna optimalisasi lahan indeks pertanaman dari 1 menjadi 3 kali tanam dalam setahun. (Pan/Viz)