Petani di Tanjatim Kembangkan Bunga Kol, Di Dataran Rendah

BERKEMBANG : Petani saat memperlihatkan bungo kol yang ditanam di daratan rendah.-Harpandi/Jambi Independent-Jambi Independent
MUARASABAK - Budidaya bunga kol kini mulai dilakukan oleh sejumlah petani di dataran rendah Kabupaten Tanjab Timur. Jasilnya juga cukup menguntungkan dengan varietas yang berbeda.
Biasanya, bunga kol yang merupakan salah satu jenis sayuran ini biasa hanya hidup di dataran tinggi dan berhawa dingin.
Akan tetapi, dengan keuletan petani, ternyata sayuran yang memiliki bentuk khas dan cita rasa tersendiri ini bisa tumbuh dan berkembang di dataran rendah yang bersuhu panas.
Komca, salah satu petani di Desa Pematang Rahim, Kecamatan Mendahara Ulu, Kabupaten Tanjab Timur ini mengatakan, uji coba tanaman bunga kol di luar kebiasaan tersebut dilakukan atas inovasi teknologi benih oleh petani setempat guna meningkatkan tarif perekonomian.
BACA JUGA:Bupati Muaro Jambi BBS Buka FKP RPJMD Tahun 2025-2029
BACA JUGA:Bappeda Muaro Jambi Disorot, Gelar Kegiatan di Hotel Berbintang saat Efisiensi Anggaran
"Penanaman bunga kol ini juga didorong karena adanya keinginan kami petani ini untuk bisa menambah varian komoditas hasil bumi di kecamatan mendahara ulu," ucapnya.
Dirinya menjelaskan, uji coba penanaman bunga kol ini sendiri dilakukan di lahan milik Pemerintah Kecamatan Mendahara Ulu, dengan luasan mencapai 2 hektar.
"Lokasi kami untuk menanamkan bunga kol ini milik pemerintah dan untuk luasannya sudah lumayan cukup untuk kami melakukan penanaman," jelasnya.
Lebih lanjut Komca juga menyampaikan, tanaman bunga kol yang dibudidayakannya ini bisa dipanen cukup cepat jika dibandingkan dengan bunga kol yang ditanam di dataran tinggi. yakni dalam waktu 55 hari.
Untuk pupuk yang digunakan oleh petani bunga kol ini yaitu Urea, NPK dan ZA. Sedangkan untuk pestisida, yang dipergunakan yang biasa, karena hama hanya ulat grayak yang menyerang.
"Kami berharap, inovasi bunga kol di dataran rendah terus berlangsung lama. Mengingat pangsa pasar cukup menjanjikan di wilayah dataran rendah," pungkasnya. (Pan/Viz)