Tongkang Batu Bara Tabrak Jembatan Gentala Arasy, Pengamat: Tutup Jalur Sungai, Fokus Selesaikan Jalan Khusus

TABRAKAN: Tangkapan layar video saat tongkang batu bara menabrak tiang pengaman (fender) Jembatan Gentala Arasy.-IST/Jambi Independent-Jambi Independent

JAMBI – Insiden tongkang batu bara menabrak jembatan, terjadi lagi. Kali ini, ikon wisata Provinsi Jambi, Gentala Arasy menjadi sasaran tabrakan tersebut. Peristiwa ini terjadi pada Kamis (8/5) sore, disaat hujan deras. 

Dirpolairud Polda Jambi Kombes Pol Agus Tri Waluyo mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan. Hasil sementara menunjukkan bagian yang tertabrak adalah pelindung jembatan (fender), dan kondisi keseluruhan jembatan dinyatakan aman.

“Ya, benar, jembatan ketabrak. Kami sudah menuju ke lokasi kejadian, dan kapal sudah ditangani,” katanya Kombes Pol Agus Tri saat dikonfirmasi.

Sementara itu, Wakil Ketua Perkumpulan Pengusaha Tambang Batu Bara (PPTB) Jambi, Sapuan Ansori ketika dikonfirmasi mengatakan informasi ini, mengaku belum mendapatkan informasi secara detil. Dia mengatakan, saat ini sedang berada di Jakarta.

BACA JUGA:Al Haris Dikukuhkan Sebagai Anggota Kehormatan PPAD Provinsi Jambi

BACA JUGA:Target Pasang 1.570 Lampu Penerangan Jalan

“Kalau dari video yang beredar, itu terjadi saat hujan deras tadi. Tapi informasi detil saya belum dapat, karena masih di Jakarta. Apa penyebab tabrakan, masalahnya dimana, saya juga belum dapat informasi,” katanya.  

Tongkang batu bara menabrak jembatan ini, bukan pertama kali terjadi. Tidakan tegas dari pemangku kebijakan, sangat dibutuhkan agar kejadian yang sama tidak terulang lagi.

Pengamat Publik Jambi, Nasroel Yasir mengatakan, jika jalur sungai ini tetap dibuka, tidak menutup kemungkinan kejadian serupa bisa terjadi lagi. Solusinya, dia mengatakan, tutup jalur sungai untuk mobilisasi batu bara.

“Karena postur sungai kit aini juga tidak memadai, apalagi kalau banjir. Kemudian, pemandu tongkang ini yang bawa tugboat juga belum ahli. Sehingga ini bukan yang pertama terjadi, sudah lima kali atau lebih seingat saya,” katanya.

Jika jalur sungai ditutup, kemungkinan truk batu bara juga akan kucing-kucingan melewati jalur darat yang sebelumnya ditutup. Nasroel mengatakan, ketegasan pemerintah dibutuhkan, untuk mendesak agar jalan khusus batu bara segera selesai.

“Ada tiga perusahaan yang membangun jalan khusus, dan satu tidak ada progress sama sekali. Ini harus tegas, selesai dulu jalan khusus batu bara, baru bisa beroperasi lagi.

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Satgaswas Gakkum Batu Bara Provinsi Jambi, Johansyah, mengatakan, saat ini kejadian itu sudah ditangani Polairud Jambi.

“Penindakan sudah dilakukan Dirpolairud. Nanti dilakukan pemeirksaan, dari hasil itu nanti akan dilaporkan baru kita ambil sikap,” pungkasnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan