Siapkan Rp 6 Miliar untuk 11.000 Anak, Program Seragam Sekolah Gratis di Tanjabtim

BANTUAN : Pemkab Tanjab Timur melalui Dinas Pendidikan akan menyiapkan seragam gratis untuk anak sekolah.-HARPANDI/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
MUARASABAK– Pemerintah Kabupaten Tanjab Timur tengah menyiapkan program bantuan seragam sekolah gratis bagi siswa baru tahun ajaran 2025-2026.
Namun, penyalurannya masih menunggu pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun Anggaran 2025.
Tris, selaku Sekdis Pendidikan Kabupaten Tanjab Timur menyampaikan, program ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Tanjab Timur dalam meningkatkan akses pendidikan serta pemerataan fasilitas bagi seluruh peserta didik, khususnya di jenjang PAUD, TK, SD, dan SMP.
BACA JUGA:Wabup Gerry Ajak Masyarakat Bangkit Hadapi Tantangan
BACA JUGA:Bupati Sarolangun Serahkan 202 SK CPNS, Satu Di Antaranya Penyandang Disabilitas
Bahkan, satuan pendidikan seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) juga berpotensi mendapatkan manfaat serupa.
"Program ini hanya untuk siswa baru tahun ajaran mendatang, bukan untuk siswa yang naik kelas. Tujuannya adalah meringankan beban orang tua dalam memenuhi kebutuhan dasar pendidikan," ungkapnya.
Tris menuturkan, seragam yang diberikan mencakup seragam utama sesuai ketentuan Kementerian Pendidikan, yaitu merah putih untuk SD dan biru putih untuk SMP. Bantuan juga dilengkapi atribut lain seperti dasi, topi, dan lambang sekolah.
"Tujuannya, agar para siswa bisa langsung menggunakan seragam komplit tersebut di hari pertama masuk sekolah," tuturnya.
Penyaluran bantuan akan dilakukan secara terkoordinasi melalui Koordinator Wilayah (Korwil) Pendidikan di setiap kecamatan dan kepala sekolah masing-masing. Skema ini dirancang agar distribusi bisa dilakukan tepat waktu dan tepat sasaran.
Berdasarkan data Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun sebelumnya, jumlah siswa baru di Tanjabtim diperkirakan mencapai 11.000 orang.
Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjab Timur sendiri telah menghitung kebutuhan anggaran sekitar Rp 6 miliar, yang akan diajukan dalam APBD Perubahan 2025.
“Meski ada keterbatasan anggaran, kami berupaya agar seluruh siswa baru bisa menerima bantuan ini," ujarnya.
Lebih lanjut Tris menjelaskan bahwa, program ini merupakan bentuk perhatian pemerintah daerah terhadap dunia pendidikan, terutama bagi keluarga kurang mampu. Harapannya, bantuan ini bisa menumbuhkan semangat siswa untuk belajar lebih giat sejak hari pertama masuk sekolah.