Dirakit Lokal dan Tanpa Pajak Impor: Harga BAIC BJ40 Plus Turun Hingga Rp92 Juta

BAIC BJ40 Plus -istimewa-
PURWAKARTA – Perakitan lokal kendaraan off-road BAIC BJ40 Plus di Indonesia membawa dampak signifikan pada harga jualnya. Kini, model tersebut mengalami penurunan harga hingga Rp92 juta, tanpa harus mengurangi fitur atau kualitas yang ditawarkan.
Chief Operating Officer BAIC Indonesia, Dhani Yahya, menjelaskan bahwa penurunan harga ini murni terjadi karena berkurangnya beban pajak impor, bukan karena pemangkasan spesifikasi.
“Yang membedakan harga mobil rakitan lokal dan impor utuh adalah beban pajak. Saat kita impor utuh dari luar negeri, ada beberapa lapisan pajak seperti import duty dan luxury tax yang cukup tinggi,” ungkap Dhani saat peluncuran produksi lokal pertama BAIC BJ40 Plus di Purwakarta.
Sebelumnya, BAIC BJ40 Plus dibanderol Rp790 juta. Kini, dengan proses perakitan di dalam negeri, harga jualnya turun menjadi Rp698 juta.
BACA JUGA:Syofni Herawati Minta Kafe dan Tempat Hiburan di Kota Jambi Tetap Hormati Nilai Adat
BACA JUGA:Jambi akan Mendatangkan Harimau Benggala
Dhani menyebut bahwa beban pajak impor bisa mencapai 50 persen untuk kendaraan CBU (Completely Built Up), sementara kendaraan yang dirakit secara lokal hanya dikenai sekitar 10 persen.
“Penurunan ini sama sekali tidak mengurangi kualitas atau fitur. Ini murni soal perbedaan struktur pajak,” tambahnya.
Lebih dari sekadar strategi harga, BAIC juga menegaskan komitmen jangka panjangnya di pasar Indonesia. Melalui peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), BAIC menargetkan angka 40 persen dalam kurun waktu 1–2 tahun ke depan.
Langkah ini tidak hanya ditujukan untuk memperkuat industri otomotif nasional, tetapi juga membuka peluang ekspor ke negara-negara Asia.
BACA JUGA:SAH Bangga, Kepuasan Publik terhadap Presiden Prabowo Capai 81 Persen
BACA JUGA:Rusia Apresiasi Sikap Netral China dalam Konflik Ukraina
“Jika TKDN mencapai target, kita punya kesempatan mengekspor dari Indonesia dan memberikan kontribusi positif pada devisa negara,” terang Dhani.
Kehadiran BAIC di Indonesia bukan sekadar uji pasar, melainkan bentuk keseriusan dalam membangun basis produksi berkelanjutan.
Dengan harga yang kini lebih terjangkau dan komitmen untuk terus tumbuh bersama industri otomotif lokal, BAIC berharap bisa menjangkau konsumen yang lebih luas. (*)