Susi Pudjiastuti Komentari Penyataan Bahlil

TAMBANG: Aktivitas tambang nikel di Raja Ampat.-IST/Jambi Independent-Jambi Independent
JAKARTA - Rusaknya alam Raja Ampat akibat tambang nikel menuai kritik dari berbagai pihak termasuk Susi Pudjiastuti yang merupakan Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan.
Kritikan tersebut disampaikan di akun media sosialnya, di mana komentar menohok Susi Pudjiastuti atas penyataan Bahlil.
Bahlil Lahadalia selaku Menteri ESDM menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan penambangan di salah satu pulau Raja Ampat hanya ada satu yaitu PT Gag Nikel.
Adapun PT Gag Nikel yang telah mengantongi IUO tambang nikel tersebut merupakan milik PT Antam (Persero).
BACA JUGA:Ramu Umar
BACA JUGA:Al Haris Dukung Pertumbuhan Wisata Kuliner Jambi
Selain itu Bahlil juga menyampaikan bahwa pihaknya menghentikan sementara aktifitas tambang PT Gag Nikel tersebut.
Dengan dihentikan sementara kegiatan pertambangan tersebut, mengisyaratkan bahwa nantinya PT Gag Nikel masih dapat melanjutkan penambangan nikel.
Akan tetapi beredar kabar bahwa terdapat 4 perusahaan termasuk PT Gag Nikel yang memiliki izin tambang nikel di kawasan Raja Ampat.
Adapun perusahaan tersebut antara lain PT Anugerah Surya Pratama, PT Kawei Sejahtera Mining dan PT Mulia Raymond Perkasa.
Menanggapi pernyataan Bahlil, Susi menyampaikan bahwa seharusnya kegiatan penambangan nikel dihentikan total dan tidak diperbolehkan lagi.
Meskipun penambangan dilakukan di area darat, namun limbah serta aktifitas lalu lintas kapal akan berdampak pada kerusakan laut Raja Ampat.
Dalam sebuah video yang beredar, Susi mempertanyakan siapa yang mengeluarkan izin penambangan nikel di kawasan Raja Ampat.
Pengeluaran izin ini tentunya sepengetahuan Bupati dan Gubernur, bahkan meteri terkait akan hal tersebut harus bertanggung jawab.