Risiko Melakukan Sleep Call

-IST/Jambi Independent-Jambi Independent
Di era digital, fenomena sleep call menjadi tren komunikasi yang cukup populer, terutama di kalangan pasangan muda dan mereka yang menjalin hubungan jarak jauh (long distance relationship).
Sleep call merujuk pada kebiasaan seseorang menelepon pasangan, teman dekat, atau keluarga dan tetap terhubung melalui suara atau video hingga salah satu atau keduanya tertidur.
Sleep Call Populer dan Diminati Banyak Kalangan
BACA JUGA:Alasan Lebih Takut Memulai daripada Menghadapi Kegagalan
BACA JUGA: Sering Lupa Bisa Jadi Tanda Bahaya Serius, Waspadai Gejalanya Sebelum Terlambat
Sleep call menawarkan kehadiran virtual yang dapat menghadirkan rasa nyaman dan kedekatan emosional. Tak hanya pasangan LDR, beberapa orang yang baru menjalin relasi pun menjadikan sleep call sebagai cara membangun koneksi emosional.
Selain itu, sleep call juga dimaknai sebagai bentuk komitmen dan perhatian dalam hubungan. Suara pasangan sebelum tidur dapat menciptakan ketenangan dan mengurangi kecemasan. Bahkan, beberapa orang merasa lebih mudah tidur saat mendengar suara napas atau obrolan ringan dari orang terdekat.
Manfaat dari Sleep Call
- Mengurangi rasa kesepian, terutama bagi individu yang tinggal sendiri.
- Menumbuhkan rasa aman dan meningkatkan suasana hati.
- Menjadi ruang untuk berbagi cerita dan keluh kesah.
- Mempererat ikatan emosional serta membangun kepercayaan.
Risiko yang Perlu Diwaspadai
Namun, di balik manfaatnya, sleep call menyimpan sejumlah risiko yang tak bisa diabaikan: