Pemkot Jambi Tegaskan Komitmen Inklusivitas Lewat Satu Hari Bersama Anak Disabilitas

Wawako Diza Hadir, Pemkot Jambi Tunjukkan Komitmen Nyata untuk Anak Disabilitas--
JAMBI, JAMBIKORAN.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan masyarakat yang inklusif. Komitmen tersebut kembali ditegaskan saat Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, S.E., M.A., hadir dan secara resmi membuka kegiatan bertajuk “Satu Hari Bersama Anak Disabilitas” Kota Jambi Tahun 2025, yang diselenggarakan oleh Yayasan Bina Insani Anak Istimewa, Kelurahan Selamat, Kecamatan Danau Sipin, pada Sabtu (14/6/2025).
Kegiatan ini mengangkat tema “Meningkatkan Kemampuan dan Memberi Ruang yang Sama kepada Anak Disabilitas”, sebagai bentuk dukungan terhadap kesetaraan hak dan partisipasi aktif anak-anak penyandang disabilitas dalam kehidupan sosial.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Sosial Kota Jambi Yunita Indrawati, Camat Danau Sipin Efrin, Kepala Yayasan Bina Insani Terapi Edy Purnomo, Ketua dan Founder Forum Anak Disabilitas Amanda, serta para volunteer yang terlibat secara aktif dalam mendampingi dan memfasilitasi anak-anak peserta kegiatan.
Melalui penyelenggaraan berbagai kegiatan, seperti aktivitas melukis yang menjadi wadah kreativitas dan sarana pengenalan diri bagi anak-anak disabilitas, kegiatan “Satu Hari Bersama Anak Disabilitas” berlangsung dalam suasana yang hangat, penuh kekeluargaan, dan kebersamaan.
Nuansa tersebut kian terasa dengan kehadiran Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, yang secara aktif berinteraksi dan berbaur dengan para peserta, memperlihatkan kepedulian dan komitmen nyata Pemerintah Kota Jambi dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak disabilitas secara inklusif dan setara.
Dalam sambutannya, Wawako Diza mengucapkan terima kasih dan apresiasinya kepada Ketua Yayasan Bina Insani Anak Istimewa Jambi beserta seluruh pengurus yang telah berpartisipasi dalam mencurahkan kasih sayangnya kepada anak-anak berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas.
“Atas nama Pemerintah Kota Jambi dan seluruh masyarakat, saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada para pendidik, pendamping, serta relawan yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan telah mendidik, menguatkan, dan memotivasi anak-anak disabilitas, termasuk para orang tua mereka. Upaya ini sangat mulia, karena turut membantu mewujudkan generasi yang mandiri dan memiliki pengetahuan serta keterampilan yang baik,” ujar Wawako Diza.
Lebih lanjut, Ia menekankan pentingnya pemahaman dan dukungan terhadap penyandang autisme yang kerap menghadapi hambatan dalam berkomunikasi dengan lingkungan sekitar, sebuah kondisi yang memengaruhi kemampuan mereka dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
"Oleh karena itu, kehadiran kita semua sebagai lingkungan yang inklusif sangat dibutuhkan untuk membuka jalan bagi mereka agar tetap tumbuh, belajar, dan berkembang dengan baik,” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, mengungkapkan pentingnya keberagaman metode pembelajaran dalam mendukung pendidikan dan kehidupan anak-anak istimewa, agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara setara serta berdampingan dengan masyarakat lainnya.
“Oleh karena itu, saya mengajak semua pihak untuk terus berupaya menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai penanganan anak-anak istimewa. Ilmu dan pendekatan dalam dunia pendidikan dan terapi akan terus berkembang dan maju. Saat ini telah banyak metode yang dikembangkan oleh para ahli, baik melalui teknik terapi modern maupun pendekatan tradisional, yang tentu sangat bermanfaat dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak istimewa kita,” ungkap Diza.
Lebih lanjut, Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Satu Hari Bersama Anak Disabilitas, yang tidak hanya menjadi ruang ekspresi bagi anak-anak berkebutuhan khusus, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat Kota Jambi untuk lebih memahami dunia pendidikan dan kebutuhan anak-anak disabilitas.
“Sering kali kita tidak menyadari bahwa sebagian anak penyandang disabilitas, terutama dengan spektrum autisme, sebenarnya memiliki tingkat kecerdasan (IQ) yang sama atau bahkan lebih tinggi dari anak-anak pada umumnya. Namun, keterbatasan pada sistem sensorik membuat mereka sangat sensitif terhadap rangsangan dari lingkungan sekitar,” ujar Diza.
Ia menambahkan, bahwa anak-anak penyandang disabilitas memerlukan pendekatan yang khusus dan berkelanjutan.
“Penanganannya tidak cukup hanya melalui pemberian obat-obatan, tetapi juga harus disertai dengan terapi dan stimulasi jangka panjang. Inilah mengapa mereka disebut anak berkebutuhan khusus, karena membutuhkan perhatian dan metode pembelajaran yang berbeda dan tepat sasaran,” sebutnya.
Ia pun menyampaikan harapannya agar kegiatan Satu Hari Bersama Anak Disabilitas ini dapat membuka wawasan masyarakat terhadap penyandang autisme dan disabilitas lainnya. Dengan demikian, akan tumbuh pemahaman yang lebih luas tentang pentingnya mendukung tumbuh kembang anak-anak berkebutuhan khusus, sebagaimana halnya masyarakat umum.