Asas didalam KUHAP

Musri Nauli -musri-nauli.blogspot-Jambi Independent

Didalam KUHAP ditemukan asas seperti Asas Praduga Tak Bersalah (Presumption of Innocence), Asas Peradilan Cepat, Sederhana, dan Biaya Ringan, Asas Perlakuan yang Sama di Hadapan Hukum (Equality Before the Law), Asas Pemeriksaan Pengadilan Terbuka Untuk Umum, Asas Bantuan Hukum, Asas Akusator, Asas Pemeriksaan Langsung dan Lisan oleh Hakim, Asas Oportunitas, Asas Legalitas, Asas Nebis in Idem dan Asas Hakim Bersifat Aktif. Selain itu juga dikenal asas pembuktian. 

Asas ini penting bagi para pihak yang bersidang di Pengadilan. Baik penyidik, penuntut umum, advokat dan hakim). Termasuk Terdakwa. 

Untuk memahami dibutuhkan pemaknaan asas yang digunakan didalam KUHAP. 

Asas Praduga Tak Bersalah (Presumption of Innocence). Menurut KUHAP Asas ini diartikan Setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut, dan atau dihadapkan di muka sidang pengadilan wajib dianggap tidak bersalah sampai adanya putusan pengadilan yang menyatakan kesalahannya dan memperoleh kekuatan hukum tetap.

BACA JUGA:500 KK Terdampak Sengketa, Pemprov Jambi Desak Penyelesaian Tapal Batas dengan Sumsel

BACA JUGA:Pramuka Siap Dukung Ketahanan Pangan, Saka Taruna Bumi Kota Jambi 2025–2030 Dilantik

Sehingga asas ini harus menempatkan terdakwa manusia bebas yang memberikan keterangan tanpa adanya siksaan ataupun tekanan kepada diri terdakwa. Asas ini juga melindungi hak-hak tersangka/terdakwa dan mencegah stigma atau perlakuan seperti orang yang sudah bersalah sebelum ada putusan inkrah.

Asas Peradilan Cepat, Sederhana, dan Biaya Ringan kemudian dimaknai Proses peradilan harus dilaksanakan dengan efisien, tanpa berbelit-belit, dan dengan biaya yang terjangkau bagi masyarakat pencari keadilan. Asas ini bertujuan untuk menghindari penundaan yang tidak perlu dan memastikan akses terhadap keadilan.

Selanjutnya Asas Perlakuan yang Sama di Hadapan Hukum (Equality Before the Law). Asas ini menempatkan semua orang diperlakukan sama di hadapan hukum tanpa memandang suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, dan kedudukan sosial. Sehingga tidak ada diskriminasi dalam proses peradilan.

Kemudian Asas Pemeriksaan Pengadilan Terbuka Untuk Umum. Pada prinsipnya Sidang pengadilan pada dasarnya harus terbuka untuk umum, kecuali dalam perkara tertentu seperti kasus kesusilaan atau perkara anak-anak. Dengan demikian maka asas ini adalah untuk menjamin transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan publik terhadap jalannya persidangan.

Advokat. Tinggal di Jambi

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan