Dua Tewas Akibat Cuaca Panas di Prancis

-IST/Jambi Independent-Jambi Independent
Dua orang tewas, dan lebih dari 300 lainnya dirawat di rumah sakit di seluruh Prancis karena penyakit akibat panas, demikian menurut Menteri Transisi Ekologi Agnes Pannier-Runacher pada Rabu.
"Lebih dari 300 orang dibawa ke rumah sakit melalui layanan darurat di seluruh Prancis akibat cuaca panas. Dua orang bahkan kehilangan nyawa akibat penyakit karena panas tersebut, " sebut Pannier-Runacher saat konferensi pers.
Sebelumnya pada hari yang sama, Menteri Kesehatan Prancis Catherine Vautrin mengatakan jumlah panggilan layanan darurat meningkat drastis setelah suhu mencapai puncaknya pada Selasa (1/7).
"Kemarin, kami mengamati peningkatan jumlah panggilan layanan darurat untuk bantuan medis di wilayah Ile-de-France sebesar 15 persen, ini peningkatan serius," kata Vautrin kepada radio RMC.
BACA JUGA:Serangan Israel Tewaskan Direktur RS Indonesia
BACA JUGA:Menpora: Pencak Silat Penuhi Syarat Antidoping, Selangkah Menuju Olimpiade
Sementara itu, badan meteorologi nasional, Meteo Prancis, menetapkan empat departemen dalam status siaga merah tingkat maksimum.
Di Paris, tingkat siaga untuk gelombang panas diturunkan ke tingkat oranye—tingkat satu sebelum maksimum—yang juga diberlakukan di 55 departemen, atau dua pertiga wilayah Prancis.
Di wilayah selatan Provence-Alpes-Cote d'Azur, 8.000 rumah tangga tidak mendapatkan listrik setelah infrastruktur bawah tanah yang terlalu panas menyebabkan pemadaman, lapor BFMTV dengan mengutip operator jaringan energi Enedis.
Jurnal medis Lancet menerbitkan sebuah studi pada 2023 yang mengidentifikasi Paris sebagai ibu kota paling mematikan di Eropa selama gelombang panas, dengan rata-rata 400 kematian terkait panas setiap tahunnya.(*)