Bumi akan Mengalami Percepatan Rotasi 3 Hari Lebih Pendek pada Juli-Agustus

-IST/Jambi Independent-Jambi Independent
Salah satu solusi yang sedang dipertimbangkan oleh para pencatat waktu resmi adalah penerapan "detik kabisat negatif" pada tahun 2029.
"Ini adalah situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ungkap Duncan Agnew, ahli geofisika dari Scripps Institution of Oceanography, University of California.
Ia menambahkan bahwa walaupun perubahan ini tidak akan menyebabkan bencana, tetap saja penting karena mempengaruhi sistem pengukuran waktu yang digunakan dalam berbagai teknologi modern.
Perlu diketahui, hari-hari di Bumi tidak selalu berdurasi 24 jam. Dalam Zaman Perunggu, misalnya, rotasi harian Bumi hanya berlangsung sekitar 23 jam.
Ini menunjukkan bahwa kecepatan rotasi Bumi memang dapat berubah secara alami seiring waktu akibat berbagai faktor geofisika.
Fenomena percepatan rotasi Bumi pada musim panas 2025 menjadi pengingat bahwa planet kita terus berubah, dan para ilmuwan harus terus mengamati serta menyesuaikan sistem yang kita gunakan untuk mengukur waktu.