Cara Mengatasi Emotional Baggage

-IST/Jambi Independent-Jambi Independent

Mekanisme pertahanan yang terbentuk sejak masa kanak-kanak sering kali menjadi pola yang tidak sehat ketika dibawa ke masa dewasa.

Seperti perfeksionisme, ketergantungan emosional, atau ketakutan untuk menunjukkan sisi rentan.

Gejala Emotional Baggage

• Masalah kepercayaan: kesulitan mempercayai orang lain, khususnya dalam hubungan.

• Ketakutan ditinggalkan: hidup dalam kecemasan akan penolakan.

• Perasaan bersalah dan penyesalan berlebih

• Perilaku sabotase diri: seperti people-pleasing, menjauhkan diri, atau perfeksionisme yang berlebihan.

• Ledakan emosi: kemarahan yang tidak sesuai terhadap situasi.

Akar Emotional Baggage: Luka Batin dan Gaya Kelekatan (Attachment Style)

Di balik emotional baggage, terdapat luka batin dari masa kecil yang belum pulih, dikenal sebagai inner child wounds.

Luka itu mencakup: Penolakan, pengabaian, penghinaan, pengkhianatan, dan ketidakadilan.

Luka-luka tersebut membentuk gaya kelekatan (attachment style) dalam hubungan, yang dapat bersifat aman atau tidak aman (cemas, menghindar, tidak teratur).

Gaya itu sangat menentukan bagaimana seseorang menghadapi konflik, keintiman, dan rasa aman dalam hubungan dekat.

Peran Keyakinan yang Membatasi (Limiting Beliefs)

Dari luka masa lalu dan gaya kelekatan, muncul limiting beliefs seperti:

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan