Kasus Kekerasan Seksual Gegerkan Warga Payo Lebar, Remaja Diduga Disekap Dua Hari

Kasus Kekerasan Seksual Gegerkan Warga Payo Lebar, Remaja Diduga Disekap Dua Hari--

JAMBI, JAMBIKORAN.COM  - Kejadian memilukan terjadi di RT 29, Kelurahan Payo Lebar, Kota Jambi, pada Jumat malam (11/7/2025). Seorang remaja perempuan berusia 15 tahun diduga menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh tujuh orang pelaku yang terlibat dalam aktivitas geng motor.

Peristiwa ini sontak menggemparkan warga dan viral di media sosial serta pesan berantai, mendorong reaksi cepat dari aparat penegak hukum dan Dinas Sosial Kota Jambi.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Jambi, Ahmad Fikri Aiman, membenarkan kejadian tersebut.

Ia menyebutkan bahwa korban merupakan warga Talang Duku yang awalnya dibawa oleh salah satu pelaku berinisial R, yang dikenal korban dari grup geng motor.

Pemerkosaan diduga terjadi di rumah pelaku R di kawasan Payo Lebar, saat orang tua pelaku sedang berada di luar kota.

Situasi rumah yang kosong dimanfaatkan pelaku dan rekan-rekannya untuk melakukan tindakan keji tersebut.

"Korban disekap selama dua hari, hanya diberi makan mie instan. Namun korban berhasil kabur dan meminta pertolongan warga. Saat digeledah, ditemukan sejumlah senjata tajam di lokasi,” ujar Ahmad Fikri Aiman.

Pihak Polresta Jambi langsung bergerak cepat menindaklanjuti laporan warga.

Dari tujuh pelaku, dua orang telah diamankan, sementara lima lainnya melarikan diri saat penggerebekan berlangsung.

Korban kini telah diamankan di rumah perlindungan dan mendapatkan pendampingan dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Jambi.

Proses visum dijadwalkan keluar pada Senin mendatang.

Lurah Payo Lebar, Yuniawan, membenarkan adanya kasus tersebut dan menyatakan bahwa proses hukum kini sepenuhnya ditangani oleh kepolisian.

“Pelaku sudah diamankan di Polresta Jambi dan saat ini sedang dalam proses penyelidikan lebih dalam,” ungkap Yuniawan.

Pihak Dinas Sosial Kota Jambi juga mengimbau masyarakat, khususnya orang tua, agar lebih aktif dalam mengawasi pergaulan anak-anak mereka, terlebih terhadap aktivitas yang berhubungan dengan geng motor dan lingkungan berisiko tinggi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan