Minim Kedekatan Emosional dengan Orang Tua Bisa Picu Anak Terjerumus Kriminalitas, Ini Kata Psikolog

Kurangnya ikatan emosional antara anak dan orang tua disebut dapat menjadi pemicu anak terjerumus dalam perilaku kriminal-istimewa-

JAKARTA - Kurangnya ikatan emosional antara anak dan orang tua disebut dapat menjadi pemicu anak terjerumus dalam perilaku kriminal. Hal ini disampaikan oleh psikolog anak dan keluarga, Sani B. Hermawan, yang juga Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani.

Menurut Sani, masa tumbuh kembang anak adalah fase penting di mana mereka menyerap banyak hal dari lingkungan sekitar. “Anak itu sedang belajar.

Apa yang dia lihat, dengar, dan tonton akan menjadi referensi dalam bertindak. Tapi kalau tidak mendapat arahan yang cukup dari orang tua, maka dia bisa menyerap nilai-nilai yang keliru dari lingkungannya,” ujarnya saat dihubungi di Jakarta.

Ia menambahkan bahwa ketidakhadiran orang tua dalam hal komunikasi dan keterbukaan bisa membuat anak kehilangan pijakan nilai yang kuat.

BACA JUGA:Masa Depan Bangsa, Maulana Dorong Peran Anak Muda Dalam Kegiatan Donor Darah

BACA JUGA:Nikmati Paket Ngebotram di Swiss-Belhotel Jambi

Saat nilai-nilai positif dari keluarga tidak ditanamkan dengan baik, anak cenderung lebih mudah terpengaruh oleh lingkungan yang salah, baik dari teman sebaya, media sosial, atau tontonan yang tidak mendidik.

Sani juga menyoroti bahwa kurangnya kedekatan dengan orang tua dapat berdampak pada kemampuan anak dalam mengelola emosi.

Anak yang tidak tahu cara mengungkapkan keinginan atau menghadapi penolakan, bisa bertindak agresif hingga nekat melakukan kekerasan atau tindakan kriminal.

"Misalnya anak ingin sesuatu, tapi tidak tahu cara mendapatkan atau mengungkapkannya. Karena tidak bisa mengontrol emosi, akhirnya dia memilih jalan yang salah,” jelasnya.

BACA JUGA:20 Teknisi Terbaik Yamaha Jambi Beradu Skill di Ajang ITGP 2025

BACA JUGA:Manfaat Konsumsi Makanan Rendah Kalori, Pilihan Cerdas untuk Gaya Hidup Sehat

Untuk mencegah hal tersebut, Sani menekankan pentingnya peran aktif orang tua dalam kehidupan anak, khususnya di masa remaja.

Pendekatan secara psikologis dan spiritual perlu dilakukan sejak dini agar anak memiliki bekal nilai yang kuat dalam menghadapi tantangan di luar rumah.

“Orang tua juga harus menjalin komunikasi dengan guru, memahami lingkungan pergaulan anak, dan terus memperhatikan apa yang sedang dialami anak. Dengan begitu, kita bisa lebih cepat menyadari jika ada tanda-tanda anak mulai terjerumus ke arah yang salah,” pungkasnya.

Keterlibatan keluarga yang intens dan penuh empati bukan hanya mencegah anak dari tindakan menyimpang, tapi juga membentuk generasi yang tangguh dan berakhlak baik. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan