282 Titik dari Januari hingga Juli, Hotspot di Jambi Terus Bertambah

PEMADAMAN: Pemadaman Karhutla yang terjadi di Desa Gambut Jaya, Kabupaten Muarojambi.-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

JAMBI - Semenjak Januari hingga akhir bulan Juli 2025, sudah tercatat sebanyak 282 titik panas (hotspot) di Provinsi Jambi. Hotspot ini terpantau melalui satelit Aqua, Terra, dan Suomi NPP. 

Jumlah ini berdasarkan data yang diperoleh Jambi Independet, yang di update oleh Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Andre Eko Rinjani pada Kamis, 31 Juli 2025.

Adapun sebaran titik hotspot terbanyak berada di Kabupaten Sarolangun sebanyak 69 titik, diikuti oleh Muarojambi 59 titik, dan Merangin 48 titik..

“Beberapa wilayah lain seperti Tanjab Barat dan Batanghari juga tercatat jumlah signifikan masing-masing 48 dan 16 titik,” kata Andre. 

BACA JUGA:BREAKING NEWS : Helen Divonis Hukuman Seumur Hidup

BACA JUGA:Kota Jambi Panen Prestasi, Jadi Inspirasi Pembangunan Keluarga Inklusif di Provinsi Jambi

Adapun, Kabupaten Kerinci 9 titik, Bungo 15 titik, Tanjab Timur 9 titik, Tebo 8 titik, Kota Sungai Penuh dan Kota Jambi 0 titik. 

Sementara itu, pada tanggal 29 Juli saja, terdapat 13 hotspot di Provinsi Jambi. 

“Muarojambi 2 titik, Tanjab Barat 3 titik, Tanjab Timur 1 titik, Bungo 1 titik, Merangin 1 titik, Batanghari 1 titik, dan Sarolangun 4 titik,” kata Andre.

Adapun, tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas tanah pada tanggal 30 Juli 2025  menunjukkan kondisi bervariasi dari aman hingga sangat mudah terbakar. 

“Yang membuat potensi penyebaran api terutama pada wilayah-wilayah yang kering dan terpapar angin kencang,” benernya. 

Sementara, prediksi arah angin menunjukkan kecepatan berkisar 8–30 km/jam dari arah barat hingga tenggara.

Dalam upaya mitigasi tersebut, tim Satgas terus melakukan pemantauan lapangan, patroli udara, dan operasi water bombing. 

“Pada tanggal 30 Juli, setidaknya empat helikopter dan satu pesawat water bombing telah diterjunkan, termasuk patroli intensif di wilayah-wilayah rawan tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan