Ini Kata Gubernur Jambi Al Haris Soal Jalur Baru Pendakian Gunung Kerinci

Peta 3 Dimesi Pendakian Gunung Kerinci dari Google Earth-ist-
JAMBI, JAMBIKORAN.COM – Gubernur Jambi, Al Haris, menyatakan dukungannya terhadap pembukaan jalur baru menuju puncak Gunung Kerinci yang melewati Desa Bangun Rejo, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.
Jalur ini sebelumnya telah diresmikan oleh Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS).
Menurut Al Haris, faktor keselamatan pendaki adalah prioritas utama dalam pembukaan jalur pendakian. Ia menekankan bahwa jalur apapun yang dibuka harus menjamin keamanan para pecinta alam yang melintas.
“Prinsipnya, yang penting jalur tersebut aman bagi para pendaki,” ujar Gubernur di Kota Jambi, Kamis (14/8).
BACA JUGA:Sidang TPPU Narkoba Tek Min Alias Ameng Kumis Hadirkan Dua Saksi
BACA JUGA:PT SAS Turunkan Alat Berat Bersihkan Pulau Pasir Aur Duri, Dukung Event Kemerdekaan RI di Kota Jambi
Ia juga mengingatkan agar aktivitas pendakian tetap dilakukan dengan tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan.
Al Haris mengajak para pendaki untuk bersama-sama menjaga ekosistem sepanjang jalur menuju puncak tertinggi di Sumatera tersebut.
“Pendaki harus memastikan alam tetap terjaga. Jalur pendakian, baik dari Kersik Tuo di Kabupaten Kerinci maupun dari Bangun Rejo di Solok Selatan, harus bebas dari kerusakan agar keindahannya bisa dinikmati generasi selanjutnya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BBTNKS, Haidir, menjelaskan bahwa jalur pendakian melalui Solok Selatan memiliki karakteristik ekosistem yang lebih bervariasi dibandingkan jalur konvensional.
BACA JUGA:5 Makanan Penambah Berat Badan Yang Mudah Ditemukan di Dapur
BACA JUGA:3 Jenis Roti yang Harus Dihindari Penderita Diabetes
Meski saat ini waktu tempuhnya masih sekitar empat hari tiga malam, pengembangan jalur dan fasilitas pendukung tengah dilakukan agar ke depan bisa dipersingkat menjadi dua hari satu malam.
Jalur baru ini diharapkan menjadi alternatif yang menarik bagi para pendaki dan sekaligus mendorong potensi pariwisata daerah sekitar Gunung Kerinci tanpa mengabaikan aspek konservasi. (*)