Jogging Track Danau Sipin Terendam, Diguyur Hujan Terus Menerus
TERENDAM: Salah satu titik jogging track Danau Sipin tampak mulai terendam.-RIZAL ZEBUA/JAMBI INDEPENDENT -Jambi Independent
Penyewa Ketek Lainnya mengaku, jika musim hujan dan banjir, aktivitasnya menambang bertambah.
"Kalau banjir sampai malam, ramai juga kalau malam, orang pulang kerja," jelasnya.
BACA JUGA:7.659 Jiwa Terdampak Banjir dan Longsor di Kerinci, Berikut Sebaran Wilayahnya
BACA JUGA:Status Tanggap Darurat Banjir di Bungo Diperpanjang, Ini Penjelasan Bupati Bungo
Sebelumnya, Sari warga RT 32 Legok, mengatakan jika hal itu sudah biasa. Jika kondisi hujan terus menerus, luapan Sungai Batanghari menyebabkan jalan tersebut tergenang.
"Kalau rumah di sini aman, cuma jalan ini memang selalu tergenang saat hujan dengan intensitas yang tinggi dan secara terus-menerus. Ada yang pakai ketek, karena sudah mulai tinggi. Biasanya bayar Rp3 ribu untuk sekali penyeberangan," katanya.
Ada juga warga yang menitipkan kendaraannya di kawasan wisata Danau Sipin. Dengan biaya penitipan Rp5 ribu sehari.
"Jadi dari Legok nyebrang pakai ketek, nanti sampai di kawasan wisata Danau Sipin, baru mengambil kendaraan sepeda motor. Biasanya seperti itu," ujarnya.
BACA JUGA:Akibat Hujan Lebat, Kanopi di Stasiun Tugu Jogja Roboh Hingga Timpa 5 Mobil
BACA JUGA:7 Makanan Ini Ternyata Sulit Dicerna Oleh Tubuh Kita, Apa Saja?
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Suci. Menurutnya pihaknya, sudah biasa menghadapi situasi seperti sekarang.
Di mana pada bulan Desember hingga Januari terjadi genangan air di jalan tersebut seperti saat ini.
"Kalau kami yang tinggal di sini sudah biasa," katanya.
Namun dia berharap pemerintah bisa meninggikan jalan tersebut sehingga saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi jalan tersebut itu bisa digunakan oleh masyarakat.
BACA JUGA:Sanksi Berat Menunggu Peserta Pemilu di Bungo, Jika Tak Laporkan Dana Kampanye