Dewan Dukung Pembangunan SMAN 15 Sarolangun

Wakil Ketua I DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata-Ist/Jambi Independent-Jambi Independent
JAMBI - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi mendukung pembangunan sekolah baru, yang direncanakan akan dibangun pada 2026 mendatang.
Sekolah baru yang akan dibangun tersebut yakni SMAN 15 Sarolangun yang berlokasi di Desa Sepintun, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.
Wakil Ketua I DPRD Provinsi Jambi Ivan Wirata mengatakan, bahwa DPRD mendukung pembangunan sekolah baru itu. Agar indeks pembangunan manusia dengan sarana dan prasarana yang berkualitas dapat memajukan SDM Jambi.
"Pendidikan ini menjadi sekala prioritas, asta cita bapak presiden. Jadi pada prinsipnya kita mendukung, agar bisa meningkatkan indeks pembangunan manusia dengan sarana dan prasarana yang berkualitas, insyaAllah SDM Jambi kedepan semakin maju," ujarnya.
BACA JUGA: DPRD Kota Jambi Fasilitasi Mahasiswa Bertemu DPR RI Bahas RUU Perampasan Aset
BACA JUGA:Petani Diminta Jaga Kualitas Komoditas Ekspor
Ia menyampaikan, bahwa pendidikan merupakan asta cita atau program prioritas pemerintah Prabowo-Gibran, dengan membuat sekolah rakyat dan sekolah baru yang di daerah tersebut belum mempunyai SMA Negeri.
"Asta cita, pendidikan inikan menjadi sekala prioritas. Harapan kita dengan adanya pembangunan ini, nanti dapat meningkatkan kualitas pendidikan anak bangsa disana," sebutnya.
Seperti diberitakan, Kasi Kelembagaan dan Sarpras SMA Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jambi Iwan Safri mengatakan, bahwa pembangunan SMAN 15 Sarolangun di Desa Sepintun ini, karena disana belum ada sekolah negerinya.
"Alhamdulillah saat ini sudah ada kelembagaannya, sudah ada siswanya. Ada 18 siswa dan enam guru serta satu TU, walaupun masih menumpang di sekolah lain (SMP)," ujarnya.
Ia menyampaikan, bahwa apabila anak-anak yang ada di Desa Sepintun ingin melanjutkan sekolah ke jenjang SMA, mereka harus keluar dengan menempuh jarak sekitar 40 kilometer. Bukan hanya itu, akses jalan juga menjadi kendala karena rusak.
"Sehingga mereka disana rata-rata hanya menempuh pendidikan sebatas SMP. Karena ketika harus melanjutkan ke jenjang SMA maupun SMK, mereka harus keluar dengan tambahan biaya uang kos," katanya.
Pembangunan SMAN 15 Sarolangun yang menelan anggara Rp 5 miliar hingga Rp 7 miliar dari pusat itu, harus menghadapi sedikit kendala. Pasalnya, Disdik Provinsi Jambi masih menunggu sertifikat lahan.
"Saat ini kita masih menunggu pengurusan sertifikatnya yang sedang diurus oleh BPKPD ke BPN Sarolangun. Itu penyebab kita belum bisa mendapatkan bangunan dari kementerian yang kita ajukan," jelasnya.