Petani Diminta Jaga Kualitas Komoditas Ekspor

PINANG: Petani pinang tengah menjemur hasil pertaniannya, untuk kemudian dijual ke pasaran.-Ist/Jambi Independent-Jambi Independent

JAMBI - Pemerintah Provinsi Jambi mengimbau petani untuk menjaga kualitas komoditas ekspor agar harga tetap stabil dan cenderung naik. Contohnya, harga pinang belah dengan kadar air rendah di tingkat petani dalam tiga pekan terakhir bertahan di posisi Rp 23 ribu per kilogram.

Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi, Kemas Fuad mengatakan bahwa kualitas komoditas ekspor yang terjaga akan berdampak langsung pada harga. 

“Pinang sudah terlihat, harganya stabil naik,” kata Kemas, Minggu (14/9). 

Ia menjelaskan pengelolaan pascapanen menjadi kunci. Pengepul biasanya sudah memberi arahan kepada petani agar menghasilkan buah yang lebih baik sehingga bernilai jual tinggi. 

BACA JUGA:Pemkab Muarojambi MoU dengan Kanwil Ditjen Perbendaharaan

BACA JUGA: Temukan Sumber Pendapatan Baru, BPPRD Muaro Jambi : Resto dan Cafe Mulai Menjamur

Sementara itu, Pemerintah provinsi Jambi juga telah menerapkan sistem verifikasi keterangan elektronik untuk mempercepat pengajuan ekspor oleh pelaku usaha.

“Langkah ini kami ambil untuk mempercepat pengiriman pinang ke luar negeri. Dengan begitu, perputaran penjualan di tingkat petani lebih maksimal,” ujarnya.

Ia menambahkan, peran pemerintah kabupaten menjadi penting dalam menjaga stabilitas harga karena perkebunan pinang banyak berada di wilayah kabupaten. 

“Kami berharap dinas terkait di kabupaten rutin membina petani dalam menjaga mutu komoditas, termasuk memperkuat kerja sama dengan perusahaan eksportir,” kata Fuad.

Sementara, Kepala Desa Merbau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Amiruddin, membenarkan harga pinang saat ini cukup menggembirakan. Pinang belah dengan kadar air rendah dihargai Rp23 ribu per kilogram, sedangkan pinang belah biasa tanpa penjemuran Rp 18 ribu per kilogram di tingkat pengepul. 

“Sudah lumayan bagus posisi harga saat ini, tentu sangat membantu para petani,” kata dia.

Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi, luas perkebunan pinang di provinsi itu mencapai 25.094 hektare dan melibatkan 28.664 petani, terutama di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat. Nilai ekspor pinang Jambi pada 2024 tercatat 43,41 juta dolar AS dengan negara tujuan utama India, Bangladesh, Iran, Pakistan, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan China.

Komoditas pinang, menjadi salah satu penopang ekspor nonmigas Jambi sekaligus memperkuat kontribusi Indonesia di pasar global. (cr01/enn)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan