Peran “Juru Simpan” dalam Skema Penyelewengan Kuota Haji

Reporter: Elisa Sakinah |

Editor: Finarman |

Selasa , 23 Sep 2025 - 14:00

Penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan penyimpangan kuota haji di Kementerian Agama (Kemenag) RI mengungkap adanya keterlibatan berbagai pihak, baik dari internal Kemenag maupun kalangan swasta yang terlibat dalam penyelenggaraan i--

JAMBIKORAN.COM - Penyelidikan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan penyimpangan kuota haji di Kementerian Agama (Kemenag) RI mengungkap adanya keterlibatan berbagai pihak, baik dari internal Kemenag maupun kalangan swasta yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji.

Ironisnya, tindak pidana korupsi (Tipikor) ini terjadi dalam konteks pelaksanaan ibadah haji, sebuah ibadah yang sangat sakral dan dinanti-nanti oleh umat Islam.

Dalam perkembangan kasus ini, muncul istilah “Juru Simpan” yang belakangan ramai diperbincangkan publik.

Apa Itu “Juru Simpan” dalam Tindak Pidana?

Dalam konteks Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), “Juru Simpan” merujuk pada sosok yang dikenal dengan istilah Gate Keeper atau “Penjaga Pintu”.

Ia memiliki peran sentral dalam menyamarkan hasil tindak pidana agar tidak mudah terdeteksi.

Skema ini umumnya digunakan oleh pelaku utama yang ingin menjaga jarak dari praktik ilegal tersebut, sehingga seolah tidak terlibat langsung.

Fungsi utama Juru Simpan dalam sebuah tindak pidana, khususnya TPPU, mencakup tiga tahapan:

1. Collecting (Pengumpulan Dana)

Tahap ini melibatkan penawaran kuota haji tambahan (khususnya kuota haji plus) kepada pihak ketiga seperti travel haji. Selanjutnya, terjadi aktivitas ilegal (sering disebut "hengky-pengky") yang menghasilkan dana dari perbuatan melawan hukum. Dana inilah yang kemudian dikumpulkan oleh Juru Simpan.

peran “juru simpan” dalam skema penyelewengan kuota haji                             jambikoran.com - penyelidikan yang dilakukan komisi pemberantasan korupsi (kpk) terkait dugaan penyimpangan kuota haji di kementerian agama (kemenag) ri mengungkap adanya keterlibatan berbagai pihak, baik dari internal kemenag maupun kalangan swasta yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji.
ironisnya, tindak pidana korupsi (tipikor) ini terjadi dalam konteks pelaksanaan ibadah haji, sebuah ibadah yang sangat sakral dan dinanti-nanti oleh umat islam.
dalam perkembangan kasus ini, muncul istilah “juru simpan” yang belakangan ramai diperbincangkan publik.
apa itu “juru simpan” dalam tindak pidana?
baca juga:rupiah menguat, dipengaruhi kebijakan imigrasi donald trump dan sentimen the fed
baca juga:gudang karpet ludes terbakar diduga akibat korsleting listrik
dalam konteks tindak pidana pencucian uang (tppu), “juru simpan” merujuk pada sosok yang dikenal dengan istilah gate keeper atau “penjaga pintu”.
ia memiliki peran sentral dalam menyamarkan hasil tindak pidana agar tidak mudah terdeteksi.
skema ini umumnya digunakan oleh pelaku utama yang ingin menjaga jarak dari praktik ilegal tersebut, sehingga seolah tidak terlibat langsung.
fungsi utama juru simpan dalam sebuah tindak pidana, khususnya tppu, mencakup tiga tahapan:
baca juga:bahaya main ponsel sebelum tidur: ganggu produksi melatonin dan kualitas istirahat
baca juga:tips menjaga hubungan jangka panjang tetap romantis dan harmonis
1. collecting (pengumpulan dana)
tahap ini melibatkan penawaran kuota haji tambahan (khususnya kuota haji plus) kepada pihak ketiga seperti travel haji. selanjutnya, terjadi aktivitas ilegal (sering disebut "hengky-pengky") yang menghasilkan dana dari perbuatan melawan hukum. dana inilah yang kemudian dikumpulkan oleh juru simpan.
2. layering (pemusatan dan pemecahan dana)
setelah dana terkumpul, juru simpan akan memecah dan menyebarkan dana tersebut kepada berbagai pihak. proses ini bisa dilakukan secara tunai ataupun melalui transaksi perbankan, dengan tujuan mengaburkan jejak asal-usul uang tersebut.
baca juga:pahami hal ini sebelum membeli ponsel baru
baca juga:luncurkan galaxy buds 3 fe dengan desain baru dan integrasi ai
3. integration (integrasi atau penggunaan dana)
dana yang sudah ‘dicuci’ tersebut kemudian diterima oleh pihak-pihak terkait, baik secara langsung (tunai) maupun lewat rekening bank, untuk kemudian digunakan seolah-olah berasal dari sumber yang sah.
siapa yang berpotensi menjadi juru simpan?
terdapat beberapa klaster yang diduga berpotensi menjadi juru simpan atau gate keeper dalam kasus ini, antara lain:
baca juga:shs tampilkan permainan solid, tumbangkan netco 25–12
baca juga:xaverius i b mantap di gubernur cup, batanghari jadi korban kedua
• aparatur sipil negara (asn) kemenag, yang memiliki akses langsung terhadap kebijakan dan data kuota haji.
• orang dekat, yaitu individu yang memiliki kedekatan secara profesional atau melalui aktivitas tertentu dengan pelaku utama.
• kerabat atau saudara, yang dipilih karena faktor kepercayaan dan hubungan personal.
mengapa menggunakan juru simpan?
baca juga:wayne rooney soroti dua keputusan transfer mu
baca juga:manfaat skin to skin untuk ibu seusai melahirkan, kurangi stres hingga lancarkan asi
penggunaan juru simpan biasanya dilakukan oleh pihak yang memahami betul skema tppu. tujuan utamanya adalah agar pelaku utama tetap “bersih” secara administratif, tidak tersentuh secara langsung oleh arus dana hasil kejahatan.
semua aktivitas pengumpulan, pemecahan, hingga pendistribusian uang dilakukan oleh si juru simpan.
meskipun tidak tampak di permukaan, aktor utama atau yang disebut sebagai beneficial owner tetap mengontrol seluruh skema ini dan menikmati manfaat finansial dari kejahatan tersebut.
sosok inilah yang sesungguhnya menjadi pelaku intelektual (intellectual dader) yang dapat dikenai jerat hukum atas pelanggaran tipikor dan tppu.
baca juga:bawaslu gorontalo utara lakukan penguatan tugas pengawasan
baca juga:puan ingatkan program mbg jangan rugikan anak 
kasus penyelewengan kuota haji ini menunjukkan bagaimana praktik korupsi dan pencucian uang bisa menyusup bahkan dalam penyelenggaraan ibadah yang suci.
peran “juru simpan” atau gate keeper menjadi kunci penting dalam menyembunyikan identitas pelaku utama, sekaligus menjadi tantangan bagi penegak hukum dalam mengungkap jejaring kejahatan terorganisir. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Jambi Independent 13 November 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan