Warga Jadi Motor Pembangunan

KAMPUNG BAHAGIA: Wali Kota Jambi, Maulana saat menandai dimulainya program Kampung Bahagia.-RIZAL ZEBUA/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

JAMBI – Wali Kota Jambi, Dr. Maulana, resmi meluncurkan pilot project Program Kampung Bahagia di RT 14, Kelurahan Kenali Asam, Kecamatan Kota Baru, Rabu (24/9). 

Program ini merupakan model pembangunan berbasis komunitas yang mengedepankan musyawarah warga dan gotong royong.

Dalam sambutannya, Maulana menjelaskan bahwa Kampung Bahagia dirancang untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam merancang dan mengelola pembangunan di lingkungan masing-masing.

"RT 14 menjadi lokasi percontohan karena telah melalui seluruh tahapan dengan baik, mulai dari musyawarah, pembentukan Pokja Bahagia, hingga penyusunan RAB yang rinci dan partisipatif," ujarnya.

BACA JUGA:Maulana Galakkan Aksi Bersih-Bersih

BACA JUGA:Pengamat Pertanyakan Pengawasan di Daerah, 10 Perusahaan Batu Bara di Jambi Kena Sanksi

Sebanyak 67 RT di Kota Jambi direncanakan mengikuti program ini secara bertahap. Masing-masing RT mendapat alokasi dana maksimal Rp100 juta, yang dikelola langsung oleh Kelompok Kerja (Pokja) Bahagia tanpa potongan biaya apa pun.

Dana disalurkan langsung ke rekening Pokja yang dibuka di Bank Jambi. Setelah itu, pembangunan bisa langsung dimulai oleh warga secara gotong royong, mulai dari pembelian material hingga pengerjaan fisik.

Maulana menekankan bahwa pendekatan ini bukan hanya efisien, tetapi juga mendidik masyarakat untuk mandiri dan transparan dalam mengelola anggaran pembangunan.

“Ini bukan sekadar pembangunan fisik. Ini pembelajaran. Gotong royong membuat biaya lebih hemat, ibu-ibu pun turut menyumbang makanan bagi pekerja. Tanpa biaya pajak dan administrasi, hasilnya lebih maksimal,” jelasnya.

Selain pembangunan infrastruktur seperti jalan lingkungan dan posyandu, program ini juga membuka ruang untuk kegiatan sosial, sesuai kebutuhan masing-masing RT.

Maulana berharap RT lainnya menjadikan RT 14 sebagai model yang bisa direplikasi pada tahap-tahap berikutnya.

“Program ini adalah bukti bahwa pembangunan yang lahir dari warga, dikerjakan oleh warga, dan untuk warga akan memberikan hasil yang lebih berdampak dan berkelanjutan,” tutupnya. (zen/enn)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan