Terdakwa Menangis, Ibu Kos Bawa Bukti Baru, Tragedi Sianida di Kos Jambi

Terdakwa Anggi saat menjalani persidangan.-Qudsiah Ainun Nisa/Jambi Independent-Jambi Independent

JAMBI - Persidangan lanjutan kasus dugaan pembunuhan menggunakan racun sianida dengan terdakwa Anggi Febri Yandi kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jambi, Selasa (7/10).

 Agenda sidang kali ini menghadirkan dua saksi kunci, yakni Elma Suryani, pemilik rumah kos tempat kejadian perkara, dan Angga, sopir ambulans yang mengantar korban ke rumah sakit.

Terdakwa Anggi tampak emosional saat melihat Elma, ibu kosnya, memasuki ruang sidang. Elma dihadirkan untuk memberikan keterangan terkait kronologi awal ditemukan korban dalam kondisi tak sadarkan diri.

Dalam kesaksiannya di hadapan Majelis Hakim dan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Elma mengungkapkan bahwa ia pertama kali mengetahui kondisi korban dari salah satu penghuni kos yang mengabarkan adanya seseorang pingsan di kamar nomor 06.

BACA JUGA:Viral! Kisah Haru Kejutan Ulang Tahun Office Boy: Cerminan Budaya Kerja yang Sehat dan Penuh Kebaikan

BACA JUGA:Respons Warga Tinggi, Wali Kota Maulana Perluas Layanan Paspor di MPP

“Saya kira yang pingsan Anggi. Tapi setelah saya cek, ternyata bukan. Saya langsung minta anak-anak kos lain panggil ambulans,” terang Elma.

Korban sempat dipindahkan ke teras kos untuk menunggu ambulans datang. Saat itu, menurut Elma, korban masih bernapas. Namun sesampainya di rumah sakit, ia menerima kabar bahwa korban telah meninggal dunia.

“Pihak rumah sakit bilang penyebabnya belum bisa dipastikan, harus diotopsi dulu,” katanya.

Elma juga mengungkapkan bahwa dirinya sempat meminta Anggi menghubungi keluarga korban. Namun permintaan itu ditolak oleh terdakwa.

“Saya bilang ke Anggi: ‘Coba hubungi keluarganya’. Tapi dia jawab, ‘Saya tidak punya nomornya, Buk’,” ujar Elma.

Kesaksian Elma tak berhenti di situ. Ia juga membawa bukti tambahan ke persidangan, yakni secarik kertas bertuliskan cacian, yang ditemukan di kamar Anggi saat ia membersihkan ruangan tersebut setelah kejadian.

Dalam keterangannya, Elma menyebut bahwa selama ini Anggi dikenal sebagai anak yang baik, tertutup, dan jarang bersosialisasi dengan penghuni kos lainnya.

Ia juga mengaku tidak mengetahui bahwa paket yang diterima Anggi kala itu berisi zat berbahaya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan