Bupati Fadhil Arief Canangkan Penanaman Perdana Padi di Desa Jelutih

Mhd. Fadhil Arief turun ke sawah untuk lakukan penanaman perdana.-Ist/Jambi Independent-Jambi Independent

BATANGHARI - Bupati Batang Hari, Mhd. Fadhil Arief, menghadiri kegiatan Penanaman Perdana Padi Sawah di Desa Jelutih, Kecamatan Bathin XXIV.

Kegiatan tersebut merupakan langkah awal yang penting dalam memperkuat ketahanan pangan daerah, sekaligus mendukung target nasional menuju swasembada beras berkelanjutan.

Pada pembukaan kegiatan ini, Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Pertanian (P3) Kabupaten Batang Hari, Fahrizal, S.H., memaparkan capaian dinas dalam bidang pertanian, khususnya sektor padi. Termasuk desa-desa yang telah panen dan yang akan menanam padi, termasuk penanaman perdana di Desa Jelutih, Kecamatan Bathin XXIV.

Fahrizal menjelaskan strategi peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dan produktivitas melalui kegiatan Optimalisasi Lahan (Oplah) tahun 2024 seluas 3.184 hektare, dan tahun 2025 seluas 948 hektare, serta cetak sawah seluas 779 hektare.

BACA JUGA:Unja Resmikan Graha Singedekane dan Graha Kemas Mohamad Saleh

BACA JUGA:Ditjen Imigrasi Tindak 196 WNA Langgar Aturan Keimigrasian

Selain itu, dilakukan normalisasi saluran (oleh PU dan BWSS) di lokasi Oplah, serta penyaluran bantuan benih unggul seluas 4.919 hektare (reguler 1.850 hektare, Oplah 2.490 hektare, dan padi gogo 579 hektare).

Bantuan sarana produksi lainnya meliputi dolomit, herbisida, dan pestisida untuk padi gogo.

Dalam sambutannya, Bupati Fadhil Arief menegaskan bahwa peningkatan produksi beras nasional, hanya dapat dicapai melalui peningkatan indeks pertanaman (IP).

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Batang Hari telah ditetapkan oleh pemerintah pusat, untuk mencapai target penanaman padi IP-200 seluas 3.184 hektare pada tahun 2024, dan akan ditambah 948 hektare lagi pada tahun 2025 melalui program Optimalisasi Lahan (Oplah).

“Target ini bukan sekadar angka, tapi tantangan besar bagi seluruh pemangku kepentingan agar kita bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan daerah,” tegas Bupati.

Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Batang Hari terus berupaya memperkuat sarana dan prasarana pertanian, termasuk peningkatan penggunaan alat dan mesin pertanian modern (Alsintan), penguatan kelembagaan petani dan penyuluh, serta revitalisasi brigade pangan.

Langkah-langkah tersebut, menjadi kunci untuk mewujudkan pertanian yang tangguh dan produktif.

 

Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa sesuai arahan Presiden Republik Indonesia, upaya mencapai swasembada pangan harus ditempuh melalui transformasi sektor pertanian menuju sistem yang lebih mekanis, efisien, dan berdaya saing.

“Pertanian kita tidak boleh lagi bergantung pada cara tradisional. Kita harus beradaptasi dengan teknologi, agar produktivitas padi meningkat dan hasil panen bisa lebih maksimal,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah, lembaga keuangan, lembaga penyuluh, hingga para petani itu sendiri.

“Dengan bersatu, kita dapat memperkuat ketahanan ekonomi berbasis pertanian dan agrowisata, demi kesejahteraan masyarakat Batang Hari yang berkelanjutan,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyoroti tantangan sosial di sektor pertanian.

Menurutnya, masih banyak masyarakat yang memandang menanam padi hanya sebatas untuk kebutuhan rumah tangga, bukan sebagai komoditas ekonomi yang menguntungkan.

“Mindset ini harus kita ubah. Pertanian padi bisa menjadi sumber pendapatan jika dikelola dengan baik. Permintaan beras akan terus meningkat, sementara lahan sawah semakin berkurang. Inilah saatnya petani menjadi pelaku ekonomi utama di sektor pangan,” ujarnya.

Penanaman padi perdana di Desa Jelutih ini diharapkan menjadi momentum penting bagi masyarakat Kabupaten Batang Hari dalam memperkuat ketahanan pangan tingkat daerah hingga nasional.

Bupati mengungkapkan, ada enam strategi utama untuk mewujudkan swasembada pangan, yakni peningkatan produktivitas hasil pertanian. Kemudian perluasan dan optimalisasi lahan pertanian, pembangunan infrastruktur pertanian, modernisasi dan mekanisasi sektor pertanian, penguatan kelembagaan petani dan penyuluh, serta diversifikasi pangan untuk mengurangi ketergantungan pada beras.

Bupati menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Batang Hari memiliki komitmen tinggi dalam mendorong pembangunan pertanian yang berkelanjutan, sejalan dengan visi besar daerah, yakni “Batang Hari Super Tangguh.”

“Visi ini bukan hanya slogan. Kita ingin menjadikan Batang Hari sebagai kabupaten yang kuat dalam pangan, tangguh dalam ekonomi, dan sejahtera bagi seluruh masyarakatnya,” katanya.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai unsur Forkopimda, Ketua DPRD Batang Hari Rahmad Hasrofi, Dandim 0415 Jambi Letkol Inf. Putra Negara, S.H., M.Han., Wakapolres Batang Hari Kompol M. Ridho, S.Kom., M.M., Pabung Batang Hari, serta perwakilan dari Kejari Muara Bulian.

Turut hadir pula Kepala Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian Provinsi Jambi, Firdaus, S.P., M.Si., perwakilan Bapeltan Jambi, Ngasiran, para asisten Setda, kepala OPD, Camat Bathin XXIV, kepala desa se-kecamatan, kelompok tani Laskar Tani Jaya dan Maju Makmur, tokoh masyarakat, hingga warga Desa Jelutih yang antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Penanaman padi perdana ini dilakukan di atas lahan seluas kurang lebih 20 hektare, yang akan digarap dan ditanami oleh dua kelompok tani, yakni Kelompok Tani Maju Makmur dan Laskar Tani Jaya dari Desa Jelutih, Kecamatan Bathin XXIV.

 

 

Lahan penanaman padi perdana di Desa Jelutih, Kecamatan Bathin XXIV ini, telah ada sejak tahun 1972 dan kembali diaktifkan melalui kegiatan Penanaman Padi Perdana dalam Program Cetak Sawah Brigade Pangan Jawara. (sub/enn)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan