Pengendara Keluhkan Kualitas Pertalite, Usai Isi BBM, Mobil Jadi Ngadat

MUARATEBO - Seorang pengendara mobil mengeluhkan bahan bakar minyak (BBM) pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pal 10 Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi kurang bagus.

Sebab setelah pengendara itu mengisi BBM di SPBU tersebut mobil yang ia kendarai jadi ngadat.

Munasdi seorang warga Kabupaten Bungo menceritakan awal mula mobil yang ia kendarai jadi ngadat.

Pada Jumat siang (10/10/2025), ia mengisi BBM di Pal 10, Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten Tebo setelah mengisi BBM lanjut ke Bungo, setelah di jalan mobil jadi ngadat. Saat belum mengisi BBM di SPBU KM 10 Lintas Bungo Tebo masih dalam kondisi normal. 

BACA JUGA:HNW Dukung Pembentukan Ditjen Pesantren

BACA JUGA:DPR Ajak Masyarakat Kenali Tugas Diplomasi Parlemen

"Sayo waktu itu ke Tebo, ngisi minyak di SPBU pal 10, sekitar 30 liter, tiba-tiba di jalan mobil sayo jadi ngadat," ujarnya Selasa (14/10/2025).

Setelah sampai di rumah ia langsung mengeluarkan BBM yang diisi dari pal 10 dan mengganti dengan BBM baru. "Setelah sayo keluarkan BBM itu, bagus lah dak ado ngadat lagi," katanya.

Hingga saat ini BBM yang isi di SPBU tersebut masih tersedia di rumahnya, tak berani mengisi ulang dikhawatirkan dapat merusak mobil. "Dak berani mau pakai minyak itu, takut ngadat lagi," katanya.

Sementara Mesran, pengendara lain juga mengeluhkan hal sama. Ia sudah lama tidak membeli BBM di SPBU KM 10, usai kejadian setelah mengisi BBM jenis pertalite kendaraan saya jadi rusak tidak mau hidup. 

"Sejak di buka SPBU sudah banyak yang mengeluhkan BBM jenis pertalite, namun tidak ada yang mau komplain, melihat saat ini pembeli hanya terlihat pelangsing" Ujarnya

Sementara Manager SPBU Pal 10, Faisal menyebut, tak mengetahui kejadian itu. Menurutnya, banyak yang mengisi di SPBU, namun tak ada yang komplain.

Banyak yang ngisi di tempat kami tapi tidak ada yang komplain," ujarnya.

Ia mengklaim bahwa BBM ditempatnya bagus sesuai aturan yang berlaku, bahwa setiap kali BBM masuk selalu di cek. "SG-nya kami cek, sesuai dengan standar Pertamina," paparnya.